Creativepreneur Corner 2018 Sukses Menarik Ribuan Pengunjung di Surabaya

IDN Times/Ramadani Barus
Putri Tanjung, CEO Creativepreneur Event menyatakan kebahagiaannya melihat energi di Surabaya yang luar biasa. “Antusiasme pengunjung di Surabaya sangat luar biasa, terlihat dari jumlah kursi yang sudah tersedia terus-terusan ditambah oleh teman-teman volunteer dan panitia karena jumlah pengunjung yang terus bertambah sejak awal acara dan pengunjung stay dari awal hingga akhir acara, terima kasih banyak Surabaya.”

Acara dimulai dengan suara merdu dari Angel Pieters, dengan mengajak seluruh pengunjung untuk berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saat pengunjung dipersilakan untuk duduk kembali acara dilanjutkan dengan dipandu 3 moderator kocak yang mampu membangkitkan suasana dan tawa pengunjung.

Kemudian disambung dengan kata sambutan dari Ibu Risma selaku Wali Kota Surabaya. Beliau menyampaikan “Memang kedepannya industri kreatif yang akan berjaya, sekarang era industri kreatif adalah tombak utamanya karena industri ini tidak akan mati."

Pada acara creativepreneur corner 2018 di Surabaya dibagi 3 sesi. Pembicara pada sesi pertama adalah Gibran Rakabuming, anak pertama dari presiden Indonesia Bapak Joko widodo yang juga founder dari Markobar.

Selanjutnya ada Raditya Dika, seorang writer and film maker. Menurutnya “Hal pertama untuk menjadi creativepreneur adalah nekat, harus berani bikin karya." Selanjutnya ada juga Prasetyo Andi W yang biasa di panggil Paw founder dari Code for Indonesia.

Andrian Ishak selaku chef owner dari namaaz dining yang berhasil memberikan experience kepada pengunjung creativepreneur corner 2018 dengan memperlihatkan dan mengajak pengunjung merasakan menu makanan yang di sebut molecural gastronomy yang tebuat dari unsur science, fun dining, magic, technology and culture.

Baca juga: LIVE BLOG: Keseruan Creativepreneur Corner 2018 di Surabaya

Pertunjukan molecular gastronomy yang dilakukan oleh Andrian Ishak semakin menarik setelah Bapak Chairul Tanjung diundang ke atas panggung untuk mencicipi salah satu menu nya yang disusul oleh Ibu Risma, dan seluruh pembicara pada sesi satu dan beberapa pengunjung.

Pada sesi dua acara semakin seru dengan sambutan meriah saat Vidi aldiano meluncur dari prosotan yang ada di panggung untuk menceritakan perjalanannya selama 8 tahun di dunia musik. Hingga pada tahun 2015 dipertemukan oleh Putri Tanjung dengan Yansen Kamto di acara Creativepreneur 2015. Mereka membuat sebuah platform yang bernama kreavi dan kini Vidi aldiano bersama Putri Tanjung dan Yansen Kamto membuat sebuah aplikasi yang bernama Krowd.

Dilanjutkan dengan pembicara cantik yang juga artis sinetron Alice Norin yang merupakan Co founder and CCO dari 8wood bisnis pakaian yang dijalani oleh beliau. Sesi 2 diakhiri dengan pembicara Dennis Adhiswara selaku CEO of layeria yang sudah berdiri sejak tahun 2012.

Di sesi terakhir ditutup dengan pembicara bapak Chairul Tanjung selaku Founder and chairman of CT corp, yang bernostalgia menceritakan kisah semasa kuliahnya saat menawarkan jasa fotocopy dan jilid kepada teman-temannya. Menurutnya “Proses menjadi entrepreneur adalah saat melihat peluang lalu ditangkap, jika peluang tidak terlihat maka ciptakanlah peluang itu sendiri.”

Pada sesi akhir terlihat banyaknya antusias pengunjung untuk memberikan pertanyaan sehingga sesi tanya jawab ditambahkan menjadi 3 sesi dengan setiap sesinya terdapat 3 pertanyaan. Di akhir acara bapak Chairul Tanjung kembali mengingatkan pentingnya pendidikan “Tidak bisa orang keluar dari kemiskinan kecuali dengan pendidikan”.

Berikutnya pada tanggal 3 februari creativepreneur corner 2018 akan ditutup dengan roadshow di kota terakhir yaitu Bandung. Dengan pembicara yang tidak kalah menarik yaitu Ibu Susi Pudjiastuti, Mouly Surya, Vidi Aldiano, Gazan azka, Ren Katili dan Riri Yakub, Gaery Undarsa, Irwansyah dan Dika Toolkit. Tiket creativepreneur corner 2018 masih bisa di pesan secara online melalui www.creativepreneurevent.com seharga Rp 150 ribu.

Baca juga: 10 Foto Bukti Acara Creativepreneur Corner 2018 Menginspirasi Banget