Tak Kuat Menahan Sakit, Bocah Ini Minta Dikubur

Sedih banget...

Cerita menyedihkan ini datang dari seorang bocah berusia 4 tahun bernama Du Sihan. Di usianya yang masih sangat muda, ia menderita penyakit thalassemia. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah dimana tubuh tidak memproduksi hemoglobin secara sempurna. Tidak tahan dengan rasa sakit yang dideritanya, Sihan meminta ibunya untuk menguburnya. 

"Tolong kubur aku mah. Aku tidak tahan dengan sakit ini."

Tak Kuat Menahan Sakit, Bocah Ini Minta Dikuburviral4real.com

Thalassemia membuat Sihan merasa rasa sakit yang hebat. Karena sakitnya itu, Sihan selalu merasa kelelahan dan hanya beristirahat. Kedua orang tua Sihan pun terkejut saat sang anak memintanya untuk menguburnya karena sudah tidak kuat menahan sakit. 

"Tolong kubur aku mah. Aku tidak tahan dengan sakit ini," ujar Sihan setelah mengalami rasa sakit hebat. Mendapat pertanyaan itu, sang ibu berusaha untuk menanggapinya tidak serius.

Namun Sihan sepertinya sudah tidak kuat lagi menahan sakit. Ia menegaskan keinginannya untuk dikubur di dalam tanah. Sihan ingin mengakhiri hidupnya ketimbang harus bertarung dengan rasa sakitnya. 

Cerita ini pun menjadi viral di sosal media. Dan masyarakat pun akhirnya menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan Sihan. Akhirnya terkumpul dana 134.550 dolar AS atau setara Rp1,8 miliar untuk biaya pengobatan. 

Meski sudah menjalani operasi, kondisi Sihan memburuk hingga akhirnya ia tidur nyenyak untuk selamanya.

Tak Kuat Menahan Sakit, Bocah Ini Minta Dikuburinsidereaders.co

Donasi yang terkumpul itu memang sangat membantu Sihan. Meski dioperasi, Sihan menderita infeksi bakteri yang membuatnya mengalami demam tinggi selama 20 hari dan infeksi empedu selama 40 hari.

Karena selalu merasa sakit, keluarganya mengizinkan operasi lain dan berharap kesehatan Sihan membaik. Namun semakin lama kesehatan Sihan justru semakin menurun. Sadar usianya tidak lama lagi, Sihan kembali berbicara pada ibunya dengan wajah sedih. 

"Jika aku pergi sekarang, Mama bisa fokus pada diri sendiri," tuturnya. Kata-kata itu menjadi kata-kata terakhir Sihan sebelum menutup matanya perlahan dan akhirnya meninggal. 

Mendapati hal itu, kedua orang tua Sihan tidak bisa berbuat banyak. Saat pemakaman, sang ibu merasa hal ini memang jalan Tuhan agar anaknya terbebas dari rasa sakit.

"Ini yang terbaik untuk semuanya. Anak laki-laki saya meninggalkan dunia ini dengan banyak rasa sakit tapi sekarang ia terbebas dari semua rasa sakit," kata ibu Sihan sambil terisak. 

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya