Nostalgia, 10 Lagu Lawas Iwan Fals Ini Masih Melekat di Hati

Ada yang masih suka muterin lagunya?

Siapa sih yang tidak kenal Iwan Fals? Penyanyi yang sudah malang melintang dalam jagat musik tanah air ini selalu sukses menghasilkan karya-karya musik terbaik. Liriknya yang terkadang ‘menyentil’ kebijakan pemerintah menjadi ciri khas tersendiri yang banyak disukai.

Tak melulu tentang sindiran terhadap kebijakan pemerintah, lagu-lagu Iwan Fals pun banyak mengambil tema kemanusiaan, sosial, perjuangan, dan tentu saja tentang kisah percintaannya yang romantis.

Nah, di antara sekian banyak judul lagu yang diciptakan Iwan Fals, 10 judul lagu ini meskipun diciptakan sudah lama namun masih terdengar dimana-mana hingga sekarang dan liriknya pun sudah hafal di luar kepala. Apa saja? Ini dia.

1. Bento.

Lagu ini berkisah tentang seorang pemimpin yang memiliki harta berlimpah dan mempunyai bisnis yang mendatangkan banyak uang dan kekuasaan, meski dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik. Liriknya yang berisi sindiran-sindiran terhadap para penguasa culas ini digambarkan dengan apik melalui lagu ini.

2. Kemesraan.

Mengisahkan tentang sepasang kekasih yang menikmati harinya di tepi pantai sambil menikmati keindahan alamnya. Burung camar, ombak di tepi pantai, kehangatan jiwa, kedamaian hati, dan kebersamaan bersama sang kekasih menjadi perpaduan suasana yang romantis dan menggetarkan hati.

Orang yang mendengarkan lagu ini sudah bisa dipastikan akan ikut terbawa suasana dengan gambaran lagu ini.

3. Sore Tugu Pancoran.

Lagu ini menceritakan tentang seorang anak kecil bernama Budi, seorang pelajar yang juga harus bekerja menjadi seorang penjual koran. Perjuangan Budi dalam belajar dan mencari nafkah mengharuskannya berkelahi dengan waktu, demi ingin mendapatkan impian masa depan yang lebih baik.

4. Sarjana Muda.

Berkisah tentang seorang sarjana yang berjalan lesu setelah gagal mendapatkan pekerjaan karena berulang kali mendapatkan jawaban: tak ada lowongan. Empat tahun bergelut dengan buku-buku kuliah hingga akhirnya mendapatkan ijasah seakan tak berarti lagi karena sama sekali tidak bisa dijadikan penolong saat ia membutuhkan pekerjaan.

Dan di akhir lagu, ada satu kalimat pendek yang sangat menyentuh: “Maaf, Ibu.”

5. Bung Hatta.

Lagu ini didedikasikan untuk mengenang Bung Hatta yang sudah berjasa untuk kemajuan negara. Ketika beliau wafat, banyak warga yang merasa sedih karena harus kehilangan sosok proklamator yang merakyat dan bertanggungjawab.

6. Ethiopia.

Krisis kelaparan di Ethiopia dilukiskan dengan jelas dalam lagu ini. Disaat orang-orang bisa menikmati makan dengan tenang di rumah, anak-anak di Ethiopia kelaparan dan banyak yang meninggal dunia.

Mereka harus berebut makan dengan lalat-lalat yang mengerubungi di segala sisi. Krisis kelaparan yang melanda Ethiopia ini menjadi pembelajaran bagi seluruh warga di dunia untuk saling membantu, dengan berlandaskan asas kemanusiaan.

7. Oemar Bakri.

Lagu ini menceritakan tentang seorang guru yang jujur dan berbakti dengan sepeda butut yang selalu ia gunakan untuk mengajar. Meski gaji sang guru dikebiri dan menyebabkan ia sering ‘makan hati’ namun Oemar Bakri tetap menjalankan profesinya dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.

8. Yakinlah.

Lagu romantis yang menceritakan tentang sepasang kekasih yang sedang dilanda asmara. Bahwa cinta harus dilandasi dengan rasa saling percaya, tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi ke depannya. “Tak perlu nada, tak perlu irama, berjalanlah hanya dengan diam,” adalah salah satu lirik yang mewakili lagu cinta ini.

9. Terminal.

Menceritakan tentang kehidupan di sebuah terminal dengan segala permasalahannya yang beragam. Para pejalan kaki, kondektur, pedagang asongan, supir bis, hingga pengguna kamar kecil di terminal menjadi tokoh utama dalam lagu ini. Deru mesin kendaraan dan asap-asap kendaraan merupakan pemandangan yang biasa terlihat di sebuah terminal.

10. Ujung Aspal Pondok Gede.

Berkisah tentang seorang anak yang tinggal bersama teman-temannya si sebuah dusun yang indah. Sampai suatu ketika, sang anak harus berpisah dari teman-teman sekampungnya dan harus  terusir dari tanah kelahirannya yang digusur oleh keserakahan kota, meski mendapat imbalan motor dan kambing yang tak seberapa. Lagu ini merupakan sindiran terhadap para penguasa yang sering menggusur rumah-rumah di pedesaan untuk dijadikan proyek.

Manakah lagu Iwan Fals yang paling menginspirasi hidupmu?

Iip Afifullah Photo Verified Writer Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya