6 Kegiatan Seru yang Dilakukan Anak 90an Pas Malam Hari, Bikin Kangen!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak seperti kids zaman now yang kerap menghabiskan malam dengan jalan-jalan ke mall, nonton bioskop atau main PS, kids zaman old selalu menikmati remang malam dengan cara yang berbeda. Ada hiburan ‘unik’ yang mereka rasakan sebagai sebuah kegiatan yang bisa memantik rasa bahagia. Secara bergerombol, biasanya anak-anak zaman dulu akan mencari berbagai kegiatan untuk mengisi masa kanak-kanak mereka ketika malam sudah tiba.
Ingin tahu gak nih kegiatan-kegiatan anak-anak zaman dulu ketika malam tiba? Seru lho ternyata, meskipun dilakukan dengan cara yang sederhana dan suasana yang juga sederhana. Namun, semua hal tersebut bisa membuat kehidupan mereka menjadi lebih bermakna. Ada semacam kebahagiaan tak terbantahkan ketika suara tawa dari mulut-mulut mungil mulai menghiasi malam.
Apa saja sih sumber kebahagiaan sederhana bagi mereka? Yuk, kita simak dalam kajian di bawah ini.
1. Belajar dan mengisi PR bareng
Hal paling seru sekaligus bermanfaat ketika menikmati malam bagi anak-anak zaman dulu tentu saja dengan mengadakan belajar bersama. Di rumah salah satu anak, biasanya mereka akan berkumpul dengan buku dan alat tulisnya masing-masing.
Ada yang membaca keras-keras pelajaran untuk menghafal, ada yang menulis, ada pula yang mengerjakan PR bersama. Yang menarik, mengisi PR secara berkelompok bisa membuat semangat persatuan di antara mereka menjadi demikian kompak. Saat ada yang tidak paham dengan salah satu pelajaran, anak yang lain akan mengajari.
2. Menghitung bintang di langit
Biasanya, anak-anak zaman dulu akan berkumpul di sebuah gardu sembari berbincang membahas segala hal: pelajaran, film kartun, permainan dan sebagainya. Sambil ngobrol seru, mereka biasanya menyelingi kegiatannya dengan menghitung bintang di langit. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang mengadakan lomba menghitung bintang paling banyak. Ketika itu, timbullah sebuah pertanyaan yang sering menjadi perdebatan: lebih jauh mana sih bintang sama bulan?”
3. Memerotoli sayap laron
Ketika hujan reda, biasanya rumah-rumah anak-anak zaman dulu akan kedatangan ‘tamu’ musiman berupa hewan laron. Secara bergerombol, laron-laron tersebut akan masuk rumah mencari sumber cahaya melalui lubang-lubang kecil jendela, ventilasi dan pintu yang terbuka.
Editor’s picks
Anak-anak zaman dulu biasanya akan melihat laron-laron tersebut dengan sukacita. Beberapa di antaranya ada yang iseng memerotoli sayap-sayapnya (kebanyakan sih lepas dengan sendirinya) sambil tertawa. Ketika sayap terlepas dari tubuh laron, anak-anak akan melonjak kegirangan saat tubuh laron berputar-putar seperti gangsing.
4. Nonton layar tancap
Jangan salah, untuk urusan film, anak-anak zaman dulu tentu saja akan mendapat hiburan yang tidak kalah seru dengan kids zaman now. Jika kids zaman now sudah dimanjakan dengan bioskop, maka anak-anak zaman dulu tak ketinggalan mendapat hiburan berupa layar tancap.
Ketika ada salah satu warga yang mengadakan acara pernikahan atau sunatan, layar tancap biasanya akan menjadi kegiatan sebagai bagian dari hiburan acara pernikahan tersebut. Melalu layar besar di alam terbuka, duduk beralaskan tikar, menikmati kacang rebus, mereka sudah bisa merasakan keseruan dan kebahagiaan menikmati film-film yang terkenal pada masanya.
5. Pergi ke pasar malam
Hanya bermodalkan uang beberapa rupiah sisa jajan sekolah ketika pagi, anak-anak zaman dulu sudah bisa jalan-jalan ke pasar malam. Meski hanya melihat-lihat suasana sekitar dan membeli jajanan seadanya sembari sesekali naik orsel atau wahana lain, mereka sudah bisa menikmati kehidupan masa kanan-kanak yang membahagiakan.
6. Melihat kunang-kunang di sawah
Melihat hewan kecil yang terbang rendah di sekitar sawah belakang rumah dengan cahaya-cahayanya yang indah adalah kebahagiaan yang tak terlukiskan oleh kata-kata. Dari mulai sore hingga malam hari, hewan bercahaya tersebut biasanya akan hadir menerangi gelapnya malam.
Biasanya, anak-anak zaman dulu akan menangkap beberapa ekor kunang-kunang dan dimasukkan ke dalam plastik bening kecil untuk dijadikan mainan dan hiasan di rumah. Sayang, kunang-kunang sudah mulai langka dan jarang kita temui di masa sekarang.
Bagaimana, bahagia itu sederhana, bukan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.