Nostalgia Yuk! 5 Hal Ini Bikin Kita Rindu Masa Kecil di Sekolah

Biasa dipelajarin pake pianika

Zaman kita SD dulu saat pelajaran kesenian, kita pasti diwajibkan untuk menghafal lagu-lagu daerah oleh guru. Biasanya, para murid akan disuruh menghafal dan tampil di depan kelas, entah bernyanyi atau menggunakan pianika.

Nostalgia Yuk! 5 Hal Ini Bikin Kita Rindu Masa Kecil di Sekolahbukalapak.com

Kadang-kadang, lagu-lagu ini juga dipakai lho untuk Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) di hari Sabtu pagi. Nah, untuk kembali mengenang masa-masa SD dulu, yuk kembali menyimak lagu tradisional yang pernah menghiasi masa kecil kita!

1. “Si Patokaan”

“Sayang sayang, Si Patokaan. Mantego tego gorokan sayang.” Hayo, siapa yang inget pernah menyanyikan lagu ini? Ya, “Si Patokaan” sendiri merupakan lagu yang berasal dari Sulawesi Utara, tepatnya di Minahasa. Ternyata, arti dari lagu ini cukup mendalam lho. Tepatnya mengungkapkan rasa khawatir sang ibu pada anaknya yang sudah bisa mencari nafkah sendiri. Nah, kamu baru tahu kan?

2. “Ampar-ampar Pisang”

Lagu asal Kalimantan Selatan ini cukup ngetren dinyanyikan anak-anak saat bermain dulu. Sesuai dengan namanya, lagu ini menceritakan sebuah proses pembuatan makanan tradisional Kalimantan yang terbuat dari pisang, kemudian ada binatang bernama bari-bari yang suka hinggap di makanan tersebut karena suka dengan aromanya. Lucu ya!

3. “Apuse”

Kalau ada lagu tradisional yang paling sering dipelajari saat pelajaran kesenian, barangkali lagu tersebut adalah “Apuse” asal Papua. Saking seringnya, waktu dulu anak-anak SD sering memplesetkan lirik lagu ini. Padahal arti dari lirik lagu ini cukup sedih lho, yakni mengenai seorang cucu yang pamit pada kakek neneknya untuk merantau ke Teluk Doreri.

4. “Cingcangkeling”

Sama dengan “Si Patokaan”, lagu asal Jawa Barat ini kerap dipakai untuk SKJ. Beat-nya yang cukup cepat membuat “Cingcangkeling” jadi salah satu lagu yang pas untuk gerakan senam. Nah, lagu ini juga dulu dipakai anak-anak kecil saat main kucing-kucingan. Kamu ingat gak?

5. “Gemu Fa Mi Re”

Meski bukan tergolong lagu lama, “Gemu Fa Mi Re” ciptaan Nyong Franco ini sempat viral dan mendunia lho. Lagu asal Maumere, Nusa Tenggara Timur ini memiliki nada yang bisa membuat kita ingin bergoyang.

“Gemu Fa Mi Re” dan goyangannya pun sukses membawa Maumere ke mata dunia. Ini yang jadi keinginan sederhana Nyong saat menciptakan lagu ini. Ia ingin agar setiap orang yang pergi ke Maumere bisa membawa lagu ini sebagai kenang-kenangan.

Saking enaknya dipakai untuk bergoyang, lagu “Gemu Fa Mi Re” jadi salah satu yang dipakai untuk lagu pengisi di acara Indonesia Menari 2017, bersama dengan lagu tradisional lain seperti “Cingcangkeling”, “Rasa Sayange”, “Si Patokaan”, dan lain sebagainya.

Nostalgia Yuk! 5 Hal Ini Bikin Kita Rindu Masa Kecil di Sekolahindovasi.or.id

Ya, tahun ini Galeri Indonesia Kaya persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation kembali menghadirkan Indonesia Menari 2017 dan mengundang masyarakat untuk berpartisipasi di ajang menari massal ini. Tenang aja, buat yang mau ikutan, kamu gak perlu bisa menari kok karena gerakan-gerakannya dibuat mudah sehingga siapapun bisa mengikuti.

Acara ini diadakan pada tanggal 19 November 2017 di Grand Indonesia Jakarta, The Park Mall Solo, dan Mall 23 Paskal Bandung. Nah, buat kamu yang pengen nonton tapi gak bisa hadir, jangan khawatir karena kamu bisa nonton secara live streaming di www.indonesiakaya.com.

Topik:

Berita Terkini Lainnya