5 Mob Kocak dari Papua Ini Bikin Ngakak, Tapi Juga Mengandung Pesan Nilai Kehidupan

Tidak hanya Lucu, tetapi juga bermakna.

Anda tahu  tentang Mop Papua? Jika belum tahu, Mob merupakan stand up comedy versi Papua. Mob merupakan sarana bercanda dan melepas lelah dikalangan orang Papua. Biasanya, Mob  diceritakan secara bergantian pada saat nongkrong dengan teman maupun kerabat. Mob sendiri diangkat dari hampir semua tatanan kehidupan manusia. Mulai dari agama, seni, tradisi dan kebudayan, suku dan bahasa, sampai dengan ketuhanan.

Dikalangan orang Papua Mob disingkat dari kepanjangan" Menipu Orang Banyak". Jadi, segala hal yang diangkat dalam cerita Mob bukan bermaksud merendahkan apalagi menghina kalangan tertentu. Menipu orang banyak artinya, cerita yang diangkat bukanlah cerita sebenarnya tetapi hanya untuk candaan belaka.

Mob Papua ini sudah dikenal secara luas. Seperti yang kita ketahui, Epenkah? dan cupen To!  yang muncul di Merauke empat tahun lalu saat ini sudah terkenal. Mereka ini pun berawal dari Mob, tetapi dengan sedikit inovasi yaitu penyampainnya melalui tayangan video pendek di Youtube.

Naah, berikut ini 5  Mob Papua yang bukan saja membuat kamu Ngakak, tetapi juga turut menyampaikan pesan nilai kehidupan  dan  kritik sosial.

1. Berharap Surga, Berujung Neraka

Entah apa penyebabnya. Pada suatu petang seorang lelaki meninggal dunia. Roh dari pria ini berjalan menuju sebuah gerbang tempat dimana malaikat memberi tahu perbuatannya selama kehidupan di dunia. Ia berjalan sembari memperhatikan kanan dan kiri badan jalan. Pada beberapa poster, ia menemukan tulisan yang membuatnya terus kepikiran. Orang yang dosanya 100 ke atas, akan langsung masuk neraka. Sedangkan yang dosanya 99 kebawa, akan masuk surga.

Baru berjalan bebera meter, ia pun bertemu seorang malaikat duduk di sebuah kursi dengan sebuah buku besar di tangannya. Buku yang memuat segala hal selama ia hidup di dunia. Malaikat itu mulai memeriksa satu demi satu catatan di buku itu. Tidak lama kemudian, malaikat itu mengangkat kepalanya dan berkata. Selamat ya, kamu masuk surga. Mendengar, hasil itu. Lelaki itu pun tersentak bahagian. Saking bahagiannya, ia berkata. Yeahh.. Anjing-anjing. Gua masuk surga.

Belum juga sedetik, malaikat itu kembali berkata. Maaf Pak, dosa anda genap 100 silahkan menuju Neraka. Ternyata, tanpa disadari, awalnya dosa lelaki ini berjumlah 99 dan hanya kurang satu dosa. Akhir cerita, ungkapan kebahagiaannya menggunakan kata "Anjing" membuatnya harus berpindah haluan menuju neraka hehehehe.

Pesannya: Terkadang hal-hal yang dianggap kecil dan sederhana dapat memicu terjadinya hal-hal besar, yang bisa saja kita sesali seumur hidup

2. Pak Pendeta dan Lomba Menipu

Pada suatu pagi setelah pak pendeta memimpin Ibadah hari minggu. Ia keluar dari gereja dan mendapati beberapa anak kecil sedang mengelilingi seekor  anak anjing di halaman gereja. Ia pun bertanya kepada anak-anak itu.

Kalian sedang apa?

Satu dari anak-anak itu menjawab

Bapa, kita lagi lomba menipu ni, yang paling pandai menipu ia berhak mendapatkan anak anjing ini!

Pak pendeta pun menanggapi dengan lekas.

Kalian tahu, menipu itu dosa, dilarang oleh Tuhan. Kalian tidak boleh begitu. Bapa aja ni, waktu seumuran kalian tidak pernah menipu! Jawabnya.

Semuanya terdiam, tetapi satu dari anak -anak itu kembali berkata. Teman-teman, kita sudah dapat pemenangnya! Berikan anak anjing itu kepada Pak pendeta!

Pernyatan itu keluar dari anak kecil itu karena bapak pendeta mengatakan bahwa waktu kecil ia tidak pernah menipu.. heheheh

Pesannya: Dalam kehidupan, kita pandai melihat kesalahan orang lain, tetapi lupa dengan kesalahan kita sendiri. Padahal bisa saja kita lebih buruk dari orang yang kita anggap salah dan buruk.

3. Ibu Guru Matematika dan  Jawaban Siswa

Di salah satu Sekolah Dasar ibu guru mengajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas 2 SD. Ibu guru mengajar tentang pengurangan.

Ibu guru bertanya. Anak-anak, 10 - 5 = berapa?

Karena anak-anak itu sulit menjawab. Ibu Guru, mengambil contoh:

Jika kalian punya 10 buah pisang dan kalian makan 5 buah pisang. Sekarang sisanya berapa? Tanya ibu Guru.

Satu dari anak-anak itu dengan segera acungkan jari sembari bertanya. Ibu... Pisang 10 buah itu matang semua atau ada yang muda?

Ibu guru menjawab. Yah ... matang semua dong, masa pisang muda mau dimakan?

Dengan lekas, anak itu menjawab. Bu, kalau pisangnya matang semua, maka saya makan 10 buah langsung.

Jadi hasil dari 10 - 5=0 untuk anak ini, karena semuanya habis dimakan.

Pesannya. Pengajaran seorang guru itulah yang akan membentuk mindset, karakter, dan  juga masa depan generasi muda. Jadi, menjadi pengajar itu sebenarnya tugas yang berat karena kesalahan sedikit saja resikonya besar untuk generasi bangsa.

4.Tugas Menggambar

Suatu hari ibu guru yang mengajar siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Ia memberi tugas untuk menggambar apapun yang mereka ketahui. Hadianya, bagi siswa yang menyelesaikan pekerjaannya, diperbolehkan untuk pulang lebih awal. Semua siswa di kelas itu pun, berlomba.

Dalam hitungan detik, satu dari sekian siswa di kelas itu berdiri dan kedepan untuk menyerahkan tugasnya. Siswa itu hanya menggambar sebuah kota segi empat di atas kertas yang di bagian bawah dari kotak itu hanya diberi sebuah garis lurus dengan panjangan beberapa inci.

Ibu...ini tugas gambar dari saya, sudah selesai! Sembari menyerahkan hasilnya.

Wow... gambar apa ni? bertanya.

Sambil menunjuk hasil karyanya, siswa itupun menjelaskan!

Ibu... di rumah saya itukan ada lubang antara kamar saya dan kamar kaka saya. Naaah, setiap malam seekor tikus sering melalui lubang ini. Ketika badan tikus itu di kamar kakak saya, ekornya sering nampak dari kamar saya. Naah ... itu yang saya gambar, bu. Kotak ini adalah temboknya. Sedangkan garis dibawah ini adalah ekornya, karena badannyakan di balik tembok ini bu.

Akhirnya, dengan berat hati, gurunya pun menyetujui anak itu untuk pulang heheheheh

Pesannnya. Semua yang logis dan masuk akal itu tidak selalu benar. Jadi, jangan cepat mempercayai suatu informasi tanpa melihat faktanya.

5. Sim Card dan Handphone

Suatu hari sepasang kekasih berpacaran di pojok sebuah taman. Si cewek duduk beberapa inci dari si cowok. Si cowok terus merayu dengan senjata berjuta kata puitis.

Cowok. Yang kamu nggak percaya ya, kalau aku tu sayang banget ama kamu!

Cewek. Aku sih percaya, tapi masih ragu dikit sih. Kan cowok tu, suka bohongin cewek!

Cowok. Percayalah sayang, aku mencintai kamu itu bagaikan kartu dan handphone. Mereka ditakdirkan untuk sepasang dan tidak bisa dipisahkan. Jika aku handphonenya, maka kamu kartu satu-satunya yang akan tersimpang sayang. Benar ni sumpah aku berjanji demi kamu! Lanjutnya lagi.

Cewek. Oyah, maafin aku ya, sayang! Aku udah ragu sama kamu. Si cewek pun mulai merapat memeluk cowoknya.

Cowok. Sambil tersenyum dan memeluk erat kekasihnya. Si cowok pun berkata dalam hatinya. Ni cewek tau apa nggak ni, kalau Handphone buatan China biasanya dua kartu di dalamnya hehehehehe

Pesannya. Buat cewek-cewek, harus ekstra hati-hati untuk mendekati cowok jika tidak ingin tersakiti dikemudian hari karena diduain.

Natalis Tekege Photo Writer Natalis Tekege

Saya berasal dari sebuah kampung kecil di pedalaman Papua. Tepatnya di Kab. Nabire. Saat ini, saya berstatus sebagai mahasiswa dan masih menjadi mahasisa (belum lulus) pada salah satu Universitas Swasta di Bogor. Oyah, saya juga sering menulis di blog pribadi saya, Dihaimoma.com. Jangan lupa berkunjung Yah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya