Hei Perantau, Inikah 7 Kegelisahan yang Selalu Kamu Rasakan?

Bagaimana perasaanmu bila sakit, punya teman sedikit, dan bosan kerja di tanah rantau?

Merantau sesungguhnya bukan perkara mudah untuk dilakukan. Pasalnya kita harus benar-benar memiliki tekad yang kuat dan niat tulus, alias tanpa adanya paksaan dari siapapun. Jauh dari keluarga sudah pasti. Karena dengan merantau, kita akan dituntut menjadi orang yang lebih mandiri dan tangguh.

Ada banyak orang yang merantau dengan membawa alasannya masing-masing. Seperti karena ekonomi, konflik dengan orangtua atau keluarga, merasa dikucilkan di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya, lari dari kejaran hutang, ingin mencari biaya untuk melanjutkan pendidikannya sendiri, dan ada juga loh yang merantau karena ingin hidup bebas tanpa aturan.

Tapi perlu diketahui ya. Merantau juga bukan sekadar ajang ikut-ikutan teman yang mungkin lebih dulu sukses di perantauan. Sebab tak semua orang yang merantau itu sukses loh! Berikut adalah kegalauan yang sering dialami oleh perantau dan solusinya:

 

1. Merantau berarti memulai semuanya dari nol!

Sebelum merantau, mungkin kita di kampung dikenal sebagai orang kaya atau menjadi orang yang berpengaruh bagi lingkungannya. Tapi ingat. Ketika merantau, kamu bukanlah siapa-siapa! Orang-orang di wilayah perantauan tidak ada yang mengenalimu.

Ketika ingin merantau, sebaiknya kita sudah punya tujuan mau ke mana dan mau ngapain di sana. Merantau berarti harus menyiapkan segala keperluannya sendiri. Mulai dari mencari tempat tinggal, pekerjaan dan lainnya. Biasanya semua akan terasa mudah apabila sudah ada teman atau saudara yang terlebih dahulu tinggal di kota perantauan. Sehingga bisa mendapatkan bantuannya secara cepat. Tapi, jika kalian bisa melakukannya sendiri, kenapa harus merepotkan orang lain?

 

2. Lingkaran pertemanan yang sedikit

Jangan heran ketika kalian pertama kali merantau, muncul perasaan hidup seorang diri. Itu perasaan yang sangat wajar. Pasalnya, teman sehari-hari kamu hanyalah mereka yang ada di kontrakan atau indekos dan tempat kerja. Jadi jangan heran kalau temanmu hanya itu-itu saja.

Tapi namanya teman di tempat kerja, tak semuanya punya waktu untuk meladeni kita sebagai orang baru di kehidupannya. Meski begitu jangan berkecil hati ya. Kamu masih bisa meluaskan pertemananmu di perantauan dengan ikut sebagai anggota komunitas. Asal rajin-rajin saja cari informasi, pasti dapat kok. Setidaknya teman adalah orang pertama yang akan mengetahui kondisi dan akan membantu kita ketika berada dalam masalah. Maka perbanyaklah teman mulai dari sekarang!

 

3. Ketika sedang sakit, serasa hidup seperti sebatang kara.

Tidak ada satu pun orang di dunia ini yang ingin sakit. Tapi sakit di tanah rantau itu memang tidak mengenakkan. Apalagi jika kita tinggal sendiri. Dalam kondisi sakit, kita masih dituntut untuk menjadi lebih mandiri dan kuat lagi. Kita harus bisa melayani diri sendiri, seperti mencari makan, berobat ke dokter, atau melakukan aktivitas lainnya.

Bagi kalian yang saat ini akan atau sedang merantau, sakit adalah satu hal yang juga harus kalian pikirkan. Pastikan selalu sedia kotak obat P3K di tempat tinggal kalian. Supaya kalian bisa mengobatinya sendiri ketika sakit. Intinya jangan sampai merepotkan orang lain deh! Jika membantu diri sendiri saja tidak bisa, bagaimana caranya kalian akan menolong orang lain? Think again.

Akan lebih baik lagi jika bisa memastikan bahwa di perusahaan tempat kalian bekerja memberikan tunjangan atau asuransi kesehatan.

 

4. Pengen membeli banyak sesuatu, tapi terkadang mustahil untuk dilakukan!

Siapa sih yang tidak suka belanja, jalan-jalan, makan enak, punya barang mewah, ke mana-mana naik mobil, semua orang juga menginginkan hidup seperti itu. Meski kalian di kampung adalah orang kaya, tapi ketika sudah merantau semuanya akan berubah drastis. Tidak akan ada yang mempedulikan siapa kamu dan bagaimana asal-usulmu. Kecuali kamu bisa bersikap baik dan mau bergaul dengan siapapun, semua orang pasti akan menyukaimu.

Jangan heran jika melihat beberapa temanmu yang asli penduduk di tanah rantauan, memiliki hidup mewah, bisa membeli banyak sesuatu, dan pergi kemanapun yang mereka suka. Karena apa yang mereka miliki itu kebanyakan masih milik orang tua loh. Hihihi...

Jadi kamu patut bangga pada dirimu sendiri. Secara kalian sudah mampu membiayai kebutuhan sendiri, mulai dari tagihan kontrakan atau indekos, pengeluaran bulanan, kebutuhan sehari-hari, dan bisa nabung dari gaji kalian yang sangat pas-pasan. HEBAT!

 

5. Kapan punya usaha sendiri, bosan jadi karyawan terus nih!

Banyak sekali orang-orang yang merantau sudah mulai bosan dengan kehidupan monoton. Apalagi kalau hanya jadi karyawan di tanah rantauan. Kerja 8 jam sehari, mengikuti aturan, dan lainnya. Kadang terbesit ingin coba membuka usaha sendiri saja. Kenapa tidak?

Mungkin kalian berpikir, mustahil bisa membuka usaha di tanah rantau tanpa bantuan dari keluarga atau orang terdekat kita. Lihat saja harga sewa tanah atau bangunan yang harganya tak terjangkau. Belum lagi berpikir harus usaha apa.

Sebenarnya, buka usaha tidak selalu membutuhkan modal besar. Modal kecil saja sebenarnya sudah bisa loh. Asal tahu peluang usahanya saja. Kalian juga harus bisa mengenali diri sendiri, apa kemauan kalian, passion, dan tujuannya. Contoh, jika kalian memiliki keahlian memasak, maka segera realisasikan untuk berjualan. Tak perlu buka warung. Zaman sekarang hampir semua makanan dijual dan dipromosikan secara online. Pintar-pintar melihat peluang dan informasi ya, guys!

 

6. Ingin meneruskan pendidikan di tanah rantau, tapi takut gagal.

Melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya memang impian banyak orang. Namun jika harus melanjutkan pendidikan di tanah rantau, alias bekerja sambil melanjutkan pendidikan, itu sangat sulit. Sulit bagi waktu dan biaya. Ketika kita memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di tanah rantau, semuanya harus kita biayai sendiri. Ditambah gaji kalian pas-pasan. Jangan harap deh bisa melanjutkan pendidikan yang biayanya tidak sedikit.

Tapi, kembali lagi pada diri kita sendiri. Kalian bisa bekerja keras. Jangan pernah takut gagal. Niat yang baik pasti akan dikasih kemudahan. Ingat. Kalian yang merantau sebenarnya patut berbangga jika memilih bekerja sambil kuliah. Sebab mental dan pengalaman kalian jauh lebih hebat daripada yang belum pernah merantau. Tidak semua orang bisa melakukan ini. Apalagi dengan biaya sendiri tanpa bantuan dari orangtua. Kalian WARBIYASAH!

 

7. Setiap ingin pulang kampung terasa beban.

Pulang kampung adalah hal yang menyenangkan karena bisa bertemu dengan keluarga. Tapi apa kalian tahu bahwa tidak semua orang yang merantau itu bisa pulang kampung loh. Kalau pun bisa, biasanya ada sedikit beban yang mengganjal dalam hatinya. Seperti lirik lagunya Armada “Pulang malu tak pulang rindu”.

Ya, lagu ini mengisahkan nasib seorang perantau yang sedang dilema antara pulang atau tidak. Pasalnya jika tidak pulang kampung tapi rindu keluarga. Jika pulang kampung tapi belum sukses, bisa membuat malu. Ah! Ribet ya mau pulang kampung saja.

Banyak hal yang masih harus dipikirkan para perantau. Sepetti tiket mahal, oleh-oleh yang belum dibeli, cuti yang tidak di-ACC atasan, biaya hidup pemulihan pasca pulang kampung di tanah rantauan, dan masih banyak lagi alasan lain yang bisa membuat pulang kampung terasa beban. Bagaimanapun juga, namanya pulang kampung harus menjadi momen yang menyenangkan dan perlu dipersiapkan dengan baik.

Winarni Wina Photo Writer Winarni Wina

Easy going, a good friend and travelling addict.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya