Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal Ini

Orang Jakarta memang membingungkan dan sulit dimengerti.

Jakarta sudah dikenal jadi pusat segalanya di Indonesia, ya dari pusat bisnis, pusat gaya hidup, pusat pergaulan, pusat mencari makan, sampai pusat kejahatan. Banyak yang benci sama kota ini, termasuk warganya, tapi ya tetap aja betah tinggal di ibu kota. Mereka sering bilang betah di Jakarta karena butuh. Banyak banget hal-hal unik, lucu, dan menyebalkan yang dialami warga Jakarta. Sayangnya, beberapa hal di bawah ini jarang banget disadari sama penduduk Jakarta (mungkin sekitarnya).

Buat kamu yang nggak tinggal di Jakarta (dan sekitarnya), rasanya perlu juga buat mengetahui gimana sih kehidupan sahabat dan keluargamu di Jakarta. Lebih dari itu, mudah-mudahan fakta ini bisa jadi pertimbangan kalau kamu hendak pindah ke ibu kota.

1. Tanah Abang

Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal IniSumber Gambar: pictureofperfectyouth.blogspot.com

Siapa sih yang nggak tahu Tanah Abang sebagai pusatnya barang-barang fashion kelas menengah sama tekstil di Indonesia? Jangankan orang Indonesia, bahkan pedagang-pedagang di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika sudah menjadikan Tanah Abang sebagai kulakan mereka sejak 20 tahunan yang lalu. Tapi kamu tahu nggak sih kalau sebenarnya pusat tekstil itu nggak cuma di Tanah Abang? Jadi buat kamu yang tinggal di luar Jakarta, please coba deh jalan ke Mayestik, Cipulir, atau Cipadu. Nggak kalah kualitas dan murahnya sama Tanah Abang.

2. Jakarta KW

Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal IniSumber Gambar: old.hifatlobrain.net

Tanya: “Mas/mbak tinggal dimana?”
Jawab: “Jakarta”
Tanya: “Jakartanya sebelah mana?”
Jawab (lagi): “Tangerang”
Lahh... *Si penanya kemudian hening sejenak*

Itu jawaban orang pinggiran yang sering membuat bingung orang di luar kota Jabodetabek. Rata-rata orang Tangerang, Depok, Serpong, Parung, dan daerah-daerah pinggiran lainnya kalau ditanya tinggal dimana sama orang luar Jakarta hampir bisa dipastikan mereka bakal jawab JAKARTA. Padahal, sejak kapan Tangerang, Depok, Parung, dan sekitarnya masuk ke Jakarta?

3. Indahnya Lebaran di Jakarta

Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal IniSumber Gambar: mobilinanews.com

Ini udah pasti jadi kebahagiaan sendiri buat mereka yang nggak pulang kampung, atau mereka yang berkunjung ke Jakarta pas Lebaran. Coba deh kamu muter-muter jalan Sudirman, Thamrin, Rasuna Said, Menteng, dan sekitarnya pas masa Lebaran ini, apalagi pas Lebaran pertama dan kedua. Di waktu ini kamu bakal melihat kecantikan ibu kota Indonesia yang sesungguhnya. Menikmati kelap-kelip lampu kota tanpa kemacetan, polusi, dan (mungkin) polisi. :D

4. Benci Tapi Rindu di Jakarta

Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal IniSumber Gambar: udinnews.wordpress.com

Hidup di Jakarta itu adalah hidup yang penuh dengan kejenuhan. Berangkat ke kantor, sekolah atau kampus kamu bakal menghadapi kondisi jalan yang menjenuhkan. Di tempat kerja atau sekolah juga menjenuhkan, begitu juga waktu jalan pulang ke rumah. Soal refreshing pilihannya cuma mall, tempat hiburan malam, dan kuliner. Ada sih wisata alamnya, tapi sedikit banget.

Tiap warga Jakarta hampir pasti mendambakan liburan yang tenang, liburan ke luar kota yang jauh dari keramaian misalnya. Sehari-dua hari menikmati kesunyian adalah sebuah pengalaman yang membahagiakan. Tapi begitu lewat dari tiga hari bisa dipastikan diam-diam kamu merindukan keramaian dan hiruk-pikuk khas metropolitan. Jadi sebenarnya warga Jakarta (dan sekitarnya) begitu cinta sama kejenuhan mereka di ibu kota.

5. Hampir Nggak Ada yang Mengaku Asli Jakarta

Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal Iniberitaunikdunia.com

Menurut buku berjudul "Tiada Ojek di Paris" karangan Seno Gumira Ajidarma, walau kaum urban Jakarta sudah sukses setengah mati di Jakarta, bisa punya harta berlimpah, keluarga bahagia, sahabat karib, dan segalanya di ibu kota, mereka hampir nggak pernah mengaku sebagai orang Jakarta. Tiap orang di Jakarta pasti pernah ditanya “aslinya dari mana?” Jawabannya, mereka selalu mengaku berasal dari daerah di luar Jakarta, entah Bandung, Jogja, Surabaya, Medan, atau kota-kota lain.

Bagaimana dengan orang asli Jakarta, mereka yang sudah tinggal lebih dari tujuh turunan di Jakarta, saat ditanya asal mereka? "Saya asli Betawi," begitu rata-rata jawaban mereka. Lagi-lagi, nggak menyebut nama Jakarta.

6. Jalan Sepi Malah Bingung

Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal IniSumber Gambar: pictureofperfectyouth.blogspot.com

Ini satu fenomena aneh lainnya. Tiap orang Jakarta benci banget sama yang namanya macet. Tapi kemacetan wajib dilakoni demi menggaet pacar, modal kawin, atau nafkah keluarga. Jangankan buat mencari penghidupan, lima tahun belakangan ini, untuk sekedar menikmati waktu bersama keluarga dan sobat karib sekalipun orang Jakarta harus berjibaku sama kemacetan. Tapi apa yang terjadi saat di pagi hari, waktu orang berangkat kerja, atau sore hari pas orang pulang kerja ruas-ruas jalan utama Jakarta lengang? Bukannya senang, mereka malah hampir pasti bertanya-tanya ada apa gerangan, kok jalanan sepi begitu. Mereka pun akan berpikir yang nggak-nggak, ada kerusuhan kah, bom, atau malah ternyata itu hari libur.

7. Metro Mini, Kopaja, Mayasari, Koantas Bima, dan teman-teman

Bukan Warga Jakarta Namanya Kalau Gak Paham Sama Hal-hal IniSumber Gambar: sayangi.com

Ini dia penguasa jalanan Jakarta. Dari zaman kuda gigit besi, angkutan kota khas Jakarta ini udah jadi salah satu biang keladi ruwetnya jalanan ibu kota. Supirnya ugal-ugalan, keamanan penumpang nggak dijamin, kenyamanan pun ala kadarnya. Tarif naik terus, tapi kualitas armada dan pelayanan supir serta kondekturnya ya begitu aja dari dulu. Warga Jakarta benci tapi rindu sama angkutan-angkutan ini. Coba satu jurusan mogok beroperasi pas pagi hari, udah bisa dipastiin di daerah itu bakal 'pecah'.

So, nggak salah, kan ada ungkapan yang bilang kalau ibu kota lebih kejam dari ibu tiri?

Topik:

Berita Terkini Lainnya