Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang Kontroversial

Narkoba hadir dalam gadget kamu.

Udah dengar belom? Sekarang, narkoba nggak cuma hadir dalam bentuk pil, bubuk, maupun suntikan. Tapi, narkoba sudah hadir dalam bentuk digital! Wih, tampaknya narkoba telah berevolusi mengikuti perkembangan jaman.

Narkoba digital yang akhir-akhir ini ramai dibincangkan hadir dalam bentuk gelombang suara, yang disebut gelombang suara binaural. Seperti musik yang dapat meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh untuk memperbaiki suasana hati, gelombang binaural dikatakan dapat berpengaruh pada gelombang otak kita, sehingga dapat mempengaruhi kondisi fisik maupun mental. Biasanya, gelombang binaural digunakan untuk terapi gelombang otak.

Sampai saat ini, inilah beberapa hal yang dapat kita ketahui tentang narkoba digital ini:

1. Sebenarnya, narkoba digital sudah bukan hal yang baru lagi.

Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang KontroversialSumber Gambar: wired.com

Salah satu aplikasi terpopuler yang menyediakan gelombang binaural, I-Doser, telah hadir sejak tahun 2005. Aplikasi ini sempat membuat geger warga Amerika Serikat, karena banyak anak muda yang menggunakannya. Hal yang ditakutkan adalah bahwa narkoba digital dapat membawa anak muda untuk mencari sensasi yang 'lebih' di dunia nyata, bahkan mencoba narkoba yang sesungguhnya.

2. Alat yang dibutuhkan hanya gadget dan headset.

Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang KontroversialSumber Gambar: tonimikulka.com

Perangkat lunak tersedia untuk gadget baik komputer, smartphone, atau tablet. Gelombang binaural merupakan nada yang dimainkan dengan frekuensi berbeda, untuk itu kamu membutuhkan sebuah headset. Tanpa headset, kita akan mendengarkannya sebagai sebuah nada dengan frekuensi sama. Namun dengan headset, telingamu kiri dan kanan kita akan menangkap dua frekuensi yang berbeda. Selain itu, sebaiknya dilakukan di ruangan gelap dengan mata tertutup. Suara yang kamu dengar nggak akan seenak lagu pop, melainkan hanya sebuah nada yang monoton.

3. Kita bisa memilih berbagai macam dosis yang diingiinkan.

Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang KontroversialSumber Gambar: youtube.com

Setiap aplikasi datang dengan berbagai pilihan efek. Menghilangkan kecemasan, mempermudah tidur, menimbulkan rasa senang, halusinasi, bahkan proyeksi astral. Efek-efek tersebut biasanya dikategorikan dalam sebuah dosis dan setiap dosisnya diberi nama-nama yang unik, seperti "Hands of God", "Gate of Hades", "Marijuana", "LSD" dan yang paling ramai lagi, "Orgasm". Nyam.

4. Kamu perlu mendengarkannya selama sekitar 30-40 menit.

Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang KontroversialSumber Gambar: youtube.com

Setiap pilihan efek hadir dalam bentuk mp3 berdurasi rata-rata 30-40 menit. Ada juga yang berdurasi hanya sepuluh menit saja. Kamu diminta mendengarkannya hingga selesai jika ingin efeknya terasa. Bahkan, bila kamu mendengarkannya tidak sampai selesai ditakutkan akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan bagi otak.

5. Reaksi pemerintah tentang narkoba digital.

Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang KontroversialSumber Gambar: www.cnnindonesia.com

Seperti yang dilansir dari kompas.com (21/10), Badan Narkotika Nasional (BNN) menjelaskan bahwa gelombang binaural tidak termasuk narkoba meskipun menghasilkan efek yang serupa dengan narkoba. Hal ini dipertegas oleh Undang-Undang  Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika yang menyatakan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis.

Namun menghadapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) beberapa hari lalu sempat memblokir empat domain dari I-Doser, untuk mencegah berbagai reaksi dan keresahan yang dapat timbul dari masyarakat (dilansir dari cnnindonesia.com).

6. Sebenarnya, gelombang binaural telah lama digunakan untuk manfaat positif.

Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang KontroversialSumber Gambar: youtube.com

Bila ditelusuri, gelombang ini telah ditemukan sejak tahun 1839 oleh Heinrich Wilhelm Dove, dan semenjak itu digunakan dalam terapi gelombang binaural untuk mengobati kecemasan, susah tidur, bahkan terapi ADHD. Selain itu gelombang ini juga digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan belajar.

7. Jadi, apakah gelombang binaural berbahaya?

Narkoba Digital, Sebuah Fenomena yang KontroversialSumber Gambar: chinkysinghal.blogspot.com

Dalam fungsi medis, seharusnya gelombang ini tidak membahayakan. Namun simetrinya dengan berbagai jenis narkotika, sejatinya gelombang ini adalah obat (digunakan dalam terapi). Namun, kini kita dapat  menikmatinya secara bebas. Apakah ada dampak jangka panjangnya jika digunakan terlalu sering? Hm.. sepertinya itu yang perlu kita pertanyakan sebelum menggunakannya.

Itulah beberapa hal yang dapat kita ketahui untuk saat ini mengenai narkoba digital. Berikut salah satu contoh video penggunaannya.

Bagaimanapun faktanya, sebaiknya berhati-hati ya dalam menghadapinya, karena ini adalah fenomena yang masih baru di negara kita.

Topik:

Berita Terkini Lainnya