7 Momen yang Cuma Dirasakan Si Kacamata Tebal Sejak Kecil, Kamu Juga?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi mereka yang memang menderita gangguan penglihatan terutama untuk level minus yang terbilang tinggi (hyper myopia), kacamata bukan lagi sebagai sebuah pilihan melainkan adalah suatu keharusan. Dengan kata lain, mereka harus mengenakan kacamata tebal tersebut mau tidak mau.
Apalagi jika sudah divonis berminus tinggi sedari usia dini. Entah disebabkan faktor yang mana hingga bisa separah itu (dan bahkan terkesan mendadak), tetap saja kacamata bahkan bukan sekadar kebutuhan melainkan layaknya sahabat sejati yang sedia dalam segala situasi.
Nah, momen berikut pastinya pernah dilalui oleh mereka yang telah berkacamata tebal sejak kecil, nih. Kamu banget gak, tuh?
1. Kesan kutu buku yang melekat erat
Label kutu buku melekat erat dengan kacamata tebalmu. Orang-orang kerap melayangkan asumsi bahwa gangguan penglihatan di usia begitu dini tersebut sebab kamu yang terlampau rajin membaca buku atau waktumu hanya dihabiskan dengan belajar saja. Apalagi jika memang faktanya kamu adalah langganan juara umum di sekolah.
Selain itu, kamu mungkin juga pernah menerima ledekan culun, cupu, atau bahkan digelari Betty la fea seperti dalam salah satu tokoh telenovela. Awalnya memang cukup membuat risih, namun seiring waktu berlalu kamupun menjadi terbiasa dan tak mengacuhkannya lagi.
2. Dituding sering menonton televisi dari jarak dekat
Namun ada juga yang justru menuding bahwa sumber kacamata tebalmu itu adalah menonton televisi dari jarak dekat atau bermain komputer/gadget terus-terusan. Padahal kamupun terkadang dibuat tak habis pikir mengapa minus matamu bisa setinggi itu.
Kamu bahkan tidak melakukan seperti tudingan orang-orang tersebut. Pada akhirnya, kamu hanya dapat melapangkan dada atas segala tudingan terhadapmu. Faktanya tetap saja kamu adalah si pengguna kacamata tebal terlepas dari apapun penyebab matamu mengalami gangguan penglihatan.
3. Kacamata adalah benda yang haram dipisahkan darimu
Bagimu kacamata itu ibarat seperti belahan jiwa. Bahkan hal pertama yang kamu cari saat bangun tidur adalah kacamata tebalmu itu. Dia yang selalu ada nyaris di mana pun, kapanpun, dan apapun ulahmu sehari-hari. Tentu saja, tingkatan minus yang begitu tinggi tersebut memang membuatmu tak leluasa untuk beraktivitas tanpa bantuan kacamata.
4. Mencoba berbagai pengobatan mata
Editor’s picks
Dinyatakan menderita gangguan penglihatan yang parah sejak kanak-kanak membuat orangtuamu juga ikut resah. Sederet pengobatan atau terapi mata telah kamu jajal. Mulai dari metode tradisional hingga dengan menggunakan teknologi modern. Dan, terkadang kamu dibuat bosan olehnya.
5. Merasa waswas bahkan jengah dengan tes mata
Kamupun agaknya sudah kadung bosan dengan tes mata. Sebab untuk nyaris semua kasus, hanya terdapat dua kemungkinan dari hasil tes mata tersebut.
Pertama, minusmu tetap dan setidaknya itu dapat dianggap sebagai kabar baik lantaran lazimnya pengguna kacamata minus tinggi sejak kecil akan mengalami kenaikan minus yang cukup siginifikan ketika menginjak usia remaja atau dewasa. Kedua, minusmu bertambah dan kamupun terbayang akan setebal apa lagi kecamata yang akan bertengger di hidungmu.
6. Sekalinya lepas kacamata, orang-orang malah pangling
Kamu yang tak jarang dicirikan dengan kacamata pun membuat orang-orang disekitarmu menjadi penasaran dengan rupamu jika mengawaskan alat bantu penglihatan tersebut. Tentu saja itu kadang membuatmu agak risih jika mereka kerap saja membujukmu untuk mengizinkannya melihatmu tanpa kacamata.
Bagimu kacamata tebal itu bukan sebagai bagian dari gaya akan tetapi merupakan sebuah kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, mereka bahkan tak sedikit yang menilai kamu tampak begitu asing jika sekalinya tidak mengenakannya.
7. Kadang terpikir akan masanya terbebas dari kacamata
Dan tak jarang, kamupun sempat terpikir tentang kapan masanya kamu akan terbebas dari kacamata yang setia bertengger di hidungmu selama lebih dari separuh usiamu itu.
Kamu memang kadang dihadapkan pada situasi dimana penggunaan kacamata agak menganggu kegiatanmu. Bahkan tidak diperkenankan mengisi formasi tertentu dikarenakan adanya pembatasan minus yang bisa ditolerir untuk posisi yang kamu lamar tersebut.
Dan meskipun diganti dengan lensa kontak sekalipun, tetap saja hal itu tidak menghapus fakta bahwa penglihatanmu memang sangat membutuhkan bantuan dari alat bantu penglihatan tersebut. Bahkan untuk beberapa kasus, wanita bermata minus tinggi juga beresiko untuk melahirkan secara normal sebab rentan akan robeknya retina yang dapat menyebabkan kebutaan.
Terlepas dari hal itu, kamupun pastinya sudah sekian kali berganti kacamata. Entah karena minusnya yang sudah tak sesuai, gagangnya yang patah, atau bahkan hanya sekedar mencoba model terbaru.
Kacamata tebalmu yang mengiringi dan menjadi saksi dari suka-dukamu menjalani hari selama sekian tahun lamanya. Oleh sebab itu, walaupun sudah ada lensa kontak, kacamata tebal agaknya menjadi sahabat yang tak terpisahkan darimu, ya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Cewek Berkacamata, Itu Kamu Bukan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.