13 Komentar yang Nggak Perlu Kamu Katakan kepada Kaum Homoseksual

"Coba kamu pikirkan sekali lagi sebelum bertanya."

Kaum homoseksual sudah bukan orang baru di masyarakat dan mereka pun nggak beda dengan kita. Sudah saatnya kita lebih peka dengan eksistensi mereka dengan menyadari bahwa komentar dan pertanyaan berikut sudah basi.

1. Kamu kan pasti masuk neraka. Ngapain masih berdoa/sembahyang?

 

Sebenarnya ini nggak hanya berlaku untuk orang homoseksual, yah. Yang berhak mutusin siapa masuk surga atau neraka kan bukan manusia, tapi Tuhan masing-masing. Jadi nggak usahlah main peran menjadi Tuhan dan mencampuri hidup orang lain. Dan orang yang relijius dan baik, malah akan menghormati hak orang lain untuk menjalani hidupnya dengan cara mereka sendiri. Jadi ya suka-suka mereka kalau mereka memilih untuk tetap berdoa/sembahyang.

2. Keluargamu tahu nggak soal ini? Gimana perasaan mereka?

 

Satu kata untuk orang yang yang komentar kayak gini: KEPO! Mau ngasih tau keluarganya atau tidak, sekali lagi itu urusan mereka. Mungkin mereka ngasih tau atau mungkin juga tidak, tapi apapun keputusannya, itu bukan urusan kita. Biarkan mereka menangani situasi mereka dengan cara mereka sendiri.

3. Kalo kamu lagi gituan, kamu jadi cowoknya atau ceweknya?

 

Ini sama saja kayak kalau kamu sudah nikah trus ada orang lain yang kamu nggak gitu kenal menanyakan soal kehidupan seksmu bersama istri/suamimu. Risih kan? Jadi nggak usah deh nanya ke orangnya langsung, apalagi kalau baru kenal. Malah kesannya kamu ini norak. Kalau ingin tahu banyak, coba deh di-Google sana.

4. Kamu itu bisa lho kembali ke jalan yang benar. Kamu cuma salah pergaulan aja.

 

Begini, orang homoseksual tuh, menurut penelitian yang dilakukan oleh Dean Hamer, memang ada bawaan secara genetik. Tidak hanya manusia, tapi banyak spesies binatang yang juga dilahirkan homoseksual, jadi ini hal yang secara sains bisa dibuktikan. Dan ini juga bukan cacat lahir. Kalaupun ada yang coba-coba menjadi homoseksual karena pergaulan, itu hanya segilintir. Bukan berarti semua orang homoseksual jadi begitu karena ikut-ikutan. Kamu nggak setuju? Nggak masalah, kok. Boleh aja nggak setuju. Tapi nggak usah mengomentari hidup orang lain, ya.

5. Nggak takut kena AIDS?

 

Yang kena AIDS adalah orang-orang yang berhubungan seksual dengan penderita AIDS tanpa mengenakan kondom. Jadi baik homoseksual maupun tidak, sama-sama memiliki potensi besar untuk terinfeksi HIV. Tidak hanya itu, pemakai jarum suntik bekas ataupun membuat tato di tempat-tempat yang tidak higienis pun juga memiliki resiko yang sama. Jadi, AIDS dan HIV bukanlah eksklusif penyakit para orang homoseksual.

6. Kamu pasti punya trauma di masa kecil, ya?

 

Sekali lagi, tidak. Lihat nomer empat di atas. Sama seperti dengan pergaulan, hanya segilintir orang yang mengalami trauma masa kecil kemudian terlihat memilih jalan sebagai homoseksual. Bukan berarti semua orang yang homoseksual memiliki trauma di masa lalu. Banyak kok orang-orang yang datang dari keluarga yang bahagia, cukup sandang pangan papan dan penuh kasih sayang, juga terlahir sebagai homoseksual. Jadi tidak perlu lah berasumsi mereka korban trauma kemudian pakai acara bertanya kepada mereka.

7. Aku kasihan sama kamu.

 

NO! Mereka tidak butuh dikasihani. Mereka hanya butuh diperlakukan sama, sejajar, seperti kamu semua. Mereka nggak minta diperlakukan khusus atau malah dikesampingkan. Mereka manusia seperti kita semua. Mereka juga memiliki rasa sayang dan keinginan untuk menyayangi orang lain. Mereka, seperti manusia lain, juga ingin hidup harmonis tanpa diganggu.

8. Eh, kayaknya aku juga punya temen gay/lesbian. Mau nggak aku jodohin?

 

Itu sama aja kayak ada yang bilang ama kamu “Eh, temen aku juga orang Padang. Mau nggak aku jodohin ama kamu? Kamu kan juga orang Padang”. Nggak nyambung kan? Hanya karena mereka homoseksual, bukan berarti mereka selalu haus mencari sesama homoseksual di dunia ini untuk dipacarin satu-satu. Mereka juga bukan anjing breeder tertentu yang harus kamu cari-cariin jodoh biar bisa pacaran/nikah. Mereka bisa urus diri mereka sendiri kok.

9. Kapan kamu memutuskan untuk berubah jadi kayak gini?

 

Orang homoseksual bukan orang yang memutuskan untuk mengganti motor menjadi mobil. Mereka homoseksual sudah sejak lahir, tapi ketika mereka memutuskan untuk jujur kepada masyarakat sekitar mereka dan membuka diri jati diri mereka, itu yang keputusan sulit. Ada yang memutuskan diam seumur hidup, supaya tidak menyakiti keluarga. Ada yang memutuskan untuk membuka diri supaya tidak lagi menjadi beban. Pada saat mereka memutuskan untuk membuka diri mungkin terkesan tiba-tiba dan orang berpikir pasti ada pemicu dia menjadi homoseksual. Enggak kok. Mereka nggak mendadak membuka jati diri sebagai homoseksual karena dapat wangsit atau lotre. Mereka pasti pikir-pikir dulu.

10. Pernah nyoba nyium/tidur sama lawan jenis nggak? Kali-kali kamu bisa berubah pikiran.

 

Gimana kalau ada yang mengatakan hal yang sama ke kamu? “Coba deh cium orang homoseksual, kali-kali kamu bisa homoseksual juga”. Nggak mungkin kan?

11. Kenapa sih harus jadi lesbian atau gay? Susah lho hidup kayak gitu.

 

Sekali lagi, mereka tidak memilih menjadi homoseksual seperti layaknya orang lebih milih makan nasi daripada roti. Mereka terlahir homoseksual namun, karena lingkungan mereka belum tentu mendukung, banyak dari mereka yang terpaksa menyembunyikan identitasnya. Untuk yang akhirnya memilih untuk membuka diri, tentu saja harus menghadapi tekanan dan cibiran, tapi banyak dari mereka yang akhirnya lebih baik dicibir daripada hidup tapi tersembunyi. Apapun keputusan mereka, baik hidup tersembunyi identitasnya ataupun terbuka, harus sama-sama kita hormati.

12. Di Indonesia nggak bisa kawin sesama jenis loh! Kamu gimana bisa?

 

Ah, kawin antar agama aja juga belum bisa. Banyak hal yang belum bisa diakomodir oleh Indonesia dan masih jauh perjalanannya. Tapi hal ini tidak membuat mereka berhenti mencintai orang yang mereka sayang. Dan banyak orang homoseksual yang cukup bahagia untuk bisa bersama orang yang mereka cintai tanpa diganggu dan kalaupun mereka akhirnya memutuskan menikah, mereka akan mencari cara untuk bersama. Hal tersebut bukan urusan ataupun hak kita untuk melarang.

13. Kamu ini sebenarnya ganteng/cantik, lho. Pasti banyak cowok/cewek yang suka ama kamu kalau kamu mau.

 

Terima kasih pujiannya, tapi mereka nggak tertarik untuk menyukai atau disukai lawan jenis. Titik. Jadi hanya karena mereka secara fisik menarik lawan jenis, itu nggak akan membuat mereka bisa berganti seksualitas.

Intinya, hidup mereka bukanlah urusan kita. Kalaupun kita memiliki pertanyaan mengenai hidup seorang homoseksual, cobalah cari informasi sebanyak-banyaknya di internet dulu untuk mendidik otak dan empati kita sendiri. Tidak usah menghakimi.

Sementara itu, ketika kamu melihat orang gay atau lesbian ada di sekitarmu, cuek aja. Sama seperti kamu melihat orang normal lain. Mereka nggak mengganggu, kok.