Akibat Kemajuan Teknologi, Benda-benda InI Makin Jarang Ditemukan

Suatu hari nanti, benda-benda ini tinggal nostalgia deh!

Kemajuan alat komunikasi semakin dinamis saat ini. Perlunya alat komunikasi yang dapat menembus ruang dan waktu membuat alat komunikasi konvensional semakin ditinggalkan. Kita semua sudah banyak menggunakan alat-alat komunikasi yang praktis dan ekonomis, yaitu telepon seluler yang biasa disebut ponsel.

Namun, sebelum adanya telepon seluler, tentu saja kamu pernah menggunakan berbagai benda-benda berikut untuk berkomunikasi dan menunjang komunikasi. Yuk simak benda-benda berikut yang berangsur-angsur hilang akibat majunya teknologi komunikasi.

1. Buku Telepon

Akibat Kemajuan Teknologi, Benda-benda InI Makin Jarang Ditemukanamazon.co.uk

Kamu dulu pasti pernah  mencatat nomor telepon keluarga, teman ataupun kerabat supaya ingat saat akan bertelepon. Supaya terlihat rapi, kamu mencatatnya di buku telepon atau address book. Buku telepon ini memuat isian nama, alamat, nomor telepon dan faksimili, serta alamat email. Indeks huruf di samping kanan lembaran buku telepon berguna agar kamu mencatat pemilik nomor telepon berdasarkan huruf pertama namanya.

 Sekarang, kamu hanya perlu menyimpan nomor telepon di menu kontak di ponselmu. Menu kontak di ponselmu pun lebih interaktif dengan berbagai opsi, seperti isian berbagai nomor telepon, mengatur nada dering khusus, serta mengunggah foto pemilik nomor ponsel. Canggih sekali bukan!

2. Telepon Rumah

Akibat Kemajuan Teknologi, Benda-benda InI Makin Jarang DitemukanUnsplash.com/@quinoal

Pada era tahun 90-an, telepon rumah menjadi alat komunikasi wajib bagi setiap rumah. Telepon tersebut hanya bisa menyala jika terhubung dengan kabel telepon yang mentransmisikan sinyal elektrik menjadi sinyal suara. Seiring perkembangan zaman, telepon rumah mulai ditinggalkan karena kurang praktis dan tidak bisa dibawa kemana-mana.

Apalagi jika tidak ada orang di rumah, maka komunikasi akan terhalang karena tidak ada yang mengangkat telepon. Orang-orang lebih suka menggunakan telepon selular atau ponsel yang lebih praktis dan efektif dibawa kemana-mana. Tak heran bila kini banyak orang yang memiliki lebih dari satu ponsel dan setiap anggota keluarga memiliki ponsel.

3. Faksimili

Akibat Kemajuan Teknologi, Benda-benda InI Makin Jarang DitemukanBukalapak

Hampir semua kantor tempat orang tuamu dulu bekerja mempunyai faksimili. Faksimili adalah alat komunikasi yang mirip telepon rumah, tetapi mempunyai fungsi tambahan untuk mengirimkan dokumen. Penerima dokumen yang dikirim pun harus mempunyai faksimili.

Cara kerjanya adalah dengan memasukkan sebuah lembaran dokumen ke dalam bagian feeder, lalu faksimili akan memindai lembaran tersebut untuk diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan bertransmisi melalui kabel telepon menuju faksimili penerima. Penerima akan menerima hasil pindai dari lembaran tersebut yang tercetak di kertas khusus faksimili yang dikenal dengan thermal paper.

Sekarang, mengirimkan dokumen pun terasa kilat karena kamu bisa menggunakan fitur attachment di email. Ditambah lagi, aplikasi chat seperti Whatsapp, BBM dan LINE mempunyai fitur unggah softcopy dokumen yang membuat dokumen terlihat oleh penerima dalam beberapa detik.

4. Telepon Umum

Akibat Kemajuan Teknologi, Benda-benda InI Makin Jarang DitemukanRedbubble

Sebelum tahun 2000-an, telepon umum merupakan fasilitas publik yang lumrah terlihat. Telepon ini dapat dioperasikan berdasarkan jenisnya, yakni dengan koin mata uang, kartu debit atau kartu kredit dan kartu telepon. Namun, telepon umum yang pernah ada di Indonesia umumnya dioperasikan dengan koin mata uang dan kartu telepon.

Telepon umum koin dapat dipakai dengan cara memasukkan koin ke dalam lubang yang tersedia di telepon, sedangkan telepon umum yang menggunakan kartu telepon dioperasikan dengan menekan angka-angka di telepon sesuai dengan nomor kartu tersebut. Sama halnya dengan telepon rumah, telepon umum juga semakin sedikit akibat maraknya pemakaian ponsel. Tentu saja akibat kelemahan telepon tersebut karena tidak fleksibel dan hanya ditemui di lokasi tertentu.

5. Kartu Telepon

Akibat Kemajuan Teknologi, Benda-benda InI Makin Jarang Ditemukanphonecardshop.net

Kartu telepon atau calling card adalah kartu yang memiliki saldo tertentu untuk dioperasikan pada telepon umum yang menggunakan kartu telepon. Jika saldo pada kartu telepon habis, maka kamu harus membeli kartu telepon baru lagi. Dulu, kartu telepon di Indonesia dikeluarkan oleh PT. Telkom Indonesia yang bernama Beken Calling Card.

Sekarang, kartu ini semakin langka karena jarangnya orang menggunakan telepon umum. Namun, bagi kamu yang berjiwa kolektor, kartu ini sangat cocok dikoleksi karena saat ini merupakan barang langka.

6. Prangko

Akibat Kemajuan Teknologi, Benda-benda InI Makin Jarang DitemukanStamp News

Kalau dulu kamu mengirim surat di kantor pos, kamu wajib menempelkan prangko di bagian kanan atas amplop. Prangko berguna sebagai bukti kamu telah melakukan pembayaran jasa layanan pos. Perangko di Indonesia dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia dan dicetak oleh Perum Peruri.

Saat ini, banyak orang yang makin jarang menggunakan perangko karena pengiriman surat di kantor pos pun sangat jarang. Tetapi, perangko sangat cocok dikoleksi sebagai barang bersejarah sehingga kamu bisa disebut filateli. Selain itu, PT Pos Indonesia masih sering mengeluarkan perangko edisi khusus yang berkaitan dengan suatu peristuwa. Tentu saja perangko tersebut bisa menambah koleksimu.

Nah, itulah benda-benda yang semakin langka akibat kemajuan teknologi komunikasi. Cepat banget ya berkembang? Yap, semoga saja kamu bisa memanfaatkan dengan baik dan efisien majunya teknologi komunikasi di masa kini ya!

Nuraina Fika Lubis Photo Verified Writer Nuraina Fika Lubis

Writing is a skill that I want to have. I try harder to make an article that worth to read. I receive critics and suggestions to upgrade my writing skill. Hope you enjoy what I write. Sincerely, me.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya