Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?

#SakitNyaTuhDiSini

#SakitNyaTuhDiSini

Di Indonesia, tidak banyak orang memilih kuliah di jurusan Sastra Inggris. Tapi faktanya, stereotipe yang melekat ke anak Sastra Inggris malah kuat banget. Mulai dari nggak jelas kuliah apa nggak jelas mau kerja apa nantinya, malas mikir, kutu buku dan lain-lain. 

Kamu mahasiswa jurusan Sastra Inggris? Kalau iya, kamu pasti paham banget kan yang penulis maksud? Selain itu, mahasiswa jurusan Sastra Inggris biasanya tak luput dari fenomena-fenomena yang jarang dibocorkan ke masyarakat umum ini.

1. Baru semester satu, tapi stereotipenya udah yang jago banget Bahasa Inggris.

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?
Pas ada temennya orang tuamu nanya, kamu kuliah jurusan apa dan dapat jawaban kalau kamu kuliah Sastra Inggris, reaksi pertama mereka pasti "Wah, kalau gitu pasti puintar ya bahasa Inggrisnya. Puintarnya pake U, maksudnya untuk menekankan kalau kamu SANGAT PINTAR berbahasa Inggris. Padahal sih, sebenarnya banyak lho mahasiswa jurusan Sastra Inggris yang gak jago-jago amat berbahasa Inggris. Kamu heran? Jangan heran deh! Mereka-mereka ini biasanya masuk ke jurusan ini karena mereka berniat supaya bahasa Inggrisnya lebih bagus.

2. Dibilang nantinya pasti jadi guru.

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?
(lagi-lagi) saat temannya orang tuamu tahu kamu belajar bahasa, mereka entah kenapa langsung mengaitkannya dengan profesi guru dan dosen. Padahal, kamu belum tentu berminat jadi seorang pengajar. Kalau udah gitu, biasanya kamu cuman bisa senyum-senyum deh.

3. Kalau kamu gak mau jadi guru, kamu kebingungan pas ditanya nanti lulus mau jadi apa. 

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?
Itu kalau kampusmu tidak memberikan informasi yang jelas mengenai prospek karirmu ke depan. Sebagai alumni Sastra Inggris, memang kamu sangat bisa mengambil profesi sebagai seorang guru bahasa Inggris. Tapi di luar itu ada banyak banget profesi yang bisa kamu kerjakan, mulai jadi penulis naskah, editor, penerjemah, kamu bisa masuk ke dunia perkantoran mulai dari perbankan sampai dunia bisnis, atau dunia seni peran dan akting.

4. Banyak temanmu yang beda jurusan akan bertanya, emangnya dengan kuliah Sastra Inggris bisa jadi lebih pinter berbahasa Inggris ya?

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?

Jawabannya, bisa asal kamunya bener-bener mau. Karena mau nggak mau kamu akan ketemu sama Bahasa Inggris terus setiap hari. Untuk mengerjakan tugasmu, mau nggak mau kamu harus rajin-rajin ngecek kamus, belajar ngomong pakai bahasa Inggris, dan belajar menulis menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar grammatically.

5. Dikit-dikit jadi kamus berjalannya temen-temenmu. Atau keluargamu.

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?
Pas mereka mau upload foto di Instagram, pas mereka mau presentasi tugas kuliah, pas mereka mau mengerjakan tugas kuliah, kamu selalu jadi yang dicari untuk ditanyain gimana bahasa Inggrisnya yang bener. Padahal, handphonenya temen kamu sebenernya nggak kalah canggih dari handphonemu untuk bisa pakai aplikasi Dictionary. Kalau dari keluarga, mungkin pamanmu yang hobi karaoke minta koleksi lagu baratnya diterjemahin semua ke bahasa Indonesia. Biar dia bisa menjiwai pas nyanyi, katanya.

6. Menemukan passion melalui mata kuliah.

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?
Pas di kampus... Kamu akan diajari berbagai mata kuliah yang kamu nggak pernah sama sekali bersentuhan sebelumnya (kecuali kamu pernah aktif di komunitas Sastra). Mulai dari bikin prosa, bikin dan mementaskan drama, sampai filsafat. Melalui kelas ini kamu jadi berpandangan lebih luas dan berpikiran terbuka. Kalau kamu nggak pernah ikutan kelas akting sebelumnya, kamu bakal kagok banget. Tapi yang mengejutkan, banyak juga mahasiswa Sastra Inggris yang justru menemukan passionnya melalui berbagai kelas yang diajarkan di jurusan ini.

7. Lebih mengenal literatur asing dibanding literatur dalam negeri.

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?
Ya, wajar karena kamu belajar Sastra Inggris, bukan Sastra Indonesia. Kamu akan bertemu karya-karya klasik Leo Tolstoy, Jane Austen, Charles Dickens, Shakespeare dan banyak lagi lainnya. Jalau kamu enggak suka baca, siap-siap aja deh begadang beberapa malam, terutama kalau kebagian tugas menganalisa novel-novel klasik yang bahasanya dan idenya terbilang berat. Tapi kalau kamu seorang pelahap buku, wih, kamu bisa belajar banyak banget dari para penulis besar tersebut!

8. Belajar banyak ilmu lain yang kamu nggak pernah duga bisa kamu temukan di dunia sastra.

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?
Karena karya sastra yang kamu analisa datangnya dari berbagai belahan dunia, secara nggak langsung kamu juga belajar tentang sejarah dan kebudayaan di dunia lain. Kamu akan belajar banyak ilmu, mulai dari psikologis, sosiologi sampai feminisme. Ada kalanya dosen akan membebaskanmu menganalisa film atau buku apapun yang kamu sukai, termasuk Harry Potter dan Pirates of the Carribean! Dan yah, termasuk untuk skripsimu. Jadi kalau kamu fans beratnya Hunger Games atau serial apapun pastinya kamu bakal lebih paham soal buku dan film favoritmu karena kamu bisa mengadakan penelitian akademik tentangnya. Bebas. Nggak pakai dimarahin siapapun. Kecuali dosen pembimbing skripsimu. #Eh

9. Kamu bakal dicap sok kalau kebanyakan cas cis cus pakai bahasa Inggris.

Jadi Mahasiswa Sastra Inggris, Kudu Nangis Atau Kudu Bangga Sih?

Niatnya padahal cuman buat ngelatih bahasa Inggrismu, tapi percayalah, di setiap komunitas yang kamu temui akan selalu ada temenmu yang protes kalau kamu ngomong pakai bahasa Inggris. Bahkan nih, kalau kamu secara refleks mengoreksi perkataan teman-temanmu yang salah memakai bahasa Inggrisnya, kamu bakal dicap sok tau. Padahal niatmu kan cuma agar dia tahu istilah yang tepat. #Aaauuuuu


Bener kan? Bener kan?

Apapun itu, kuliah di Sastra Inggris itu menarik dan bakal mengajarkan banyak hal. Kamu bakal dilatih dan ditempa untuk tidak sekadar berbahasa Inggris dengan baik, tapi juga memiliki pemikiran yang mendalam dan pengetahuan yang luas. Manfaatnya akan sangat terasa saat kamu bersentuhan dengan dunia profesional.

Saat ini, jurusan Sastra Inggris juga sudah semakin dilengkapi dengan berbagai penjurusan yang lebih spesifik karena bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan di setiap perusahaan, terutama dengan digalakkannya pertumbuhan industri kreatif. Makanya, jangan heran kalau alumni jurusan ini tersebar di berbagai bidang profesional ya, terutama kreatif! Mana nih suaranya anak-anak Sastra Inggris? 

Topik:

Berita Terkini Lainnya