Potret Kepadatan Kereta Api di Jepang Ini Buatmu Masih Bersyukur Hidup di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang fotografer Jerman yang tinggal di Tokyo akan mengajakmu untuk melihat lebih dekat ibukota Jepang melalui kacamata para penumpang harian commuter line-nya. Seperti yang akan kamu lihat, pemandangannya cukup "campur aduk" untuk digambarkan. Michael pertama menyadari kepadatan kereta bawah tanah Tokyo yang luar biasa sejak tahun 1995, ketika terjadi serangan gas sarin heboh yang terjadi pada sistem kereta bawah tanah kota tersebut. Kemudian ia menghabiskan bertahun-tahun menjelajahi jaringan kereta bawah tanah dengan kameranya untuk menangkap momen orang-orang "terjebak" dalam mimpi buruk klaustrofobik di dalam commuter line.
Hasilnya adalah sebuah kumpulan foto yang fotografernya sendiri sebut sebagai "Tokyo Compression". Sang seniman itu sendiri menyertakan beberapa kata-kata kasar dalam mendeskripsikannya. Menurutnya orang-orang tersebut dihimpit paksa ke dinding dalam kereta seiring makin banyak orang yang "dilempar" masuk. Pernyataannya tersebut ia sampaikan pada CNN. Ia menambahkan bahwa semuanya nampak seperti sardin kalengan, mereka seperti dalam perjalanan menuju alam kematian. Berikut 20 karya fotografi Michael Wolf yang akan membuatmu masih bersyukur dengan commuter line di Indonesia.
1. Ada keindahan dalam kesenduan.
Kalau di Indonesia: Siku dan tangan sudah mendorong paksa ke arah berlawanan agar gak tergencet.
2. Diekspresikan dalam gerakan, karena berbicara itu gak etis.
Kalau di Indonesia: Kalau ada masalah, gak hanya melalui fisik tapi sudah diungkapkan dengan berbagai umpatan dan nama hewan.
3. Berusaha tenang dalam kesempitan.
Kalau di Indonesia: Sudah kebingungan sendiri karena make-up akan luntur.
4. Berdoa pada Tuhan agar selalu dikuatkan dan sabar.
Kalau di Indonesia: Semoga juga selalu ingat untuk berdoa di perjalanan.
5. Ada sedikit senyuman walau kepepet.
Kalau di Indonesia: orang yang bisa ikhlas sabar sampai mukanya menempel di kaca kereta itu luar biasa.
6. Sebuah ekspresi bisa selayaknya karya seni modern.
Kalau di Indonesia: bisa juga kok kepadatan kita dikemas seperti karya modern, asal momennya sedang pas jangan waktu ada yang marah-marah.
7. Harus siap menghadapi hari!
Kalau di Indonesia: berharap stasiunnya gak kelewatan dan segera bergeser ke arah pintu saat beberapa stasiun sebelum tujuan.
8. Anugerah dalam serba dempet.
Kalau di Indonesia: semoga gak ada yang berpikir kesempatan dalam kesempitan.
9. Musik akan menjadi penyemangat di saat seperti ini.
Kalau di Indonesia: kadang ada yang bergumam menyanyi saat sangat berdempetan sesak, padahal gak sedang mendengarkan musik. Jika di Jepang itu sudah didenda.
10. Ada juga yang susah payah menahan rasa kesal.
Kalau di Indonesia: tenang saja, itu manusiawi kok, di mana-mana juga butuh kesabaran.
Editor’s picks
Baca Juga: 12 Mata Kuliah Aneh dari Kampus Seluruh Dunia Ini Gak Mungkin Ada di Indonesia
11. Walau berdempetan, setidaknya tertangkap kamera dalam pose yang bagusan.
Kalau di Indonesia: yang penting gak terdorong-dorong.
12. Apa kamu lihat-lihat?
Kalau di Indonesia: langsung dikasih saja tempat duduk daripada dilihatin begitu, atau pilih pura-pura tidur? Jangan deh ya!
13. Tolong ....
Kalau di Indonesia: update di media sosial tentang kepadatan hari ini.
14. Seperti kenal gaya tangan itu.
Kalau di Indonesia: "oke otre" bukan ya?
15. Drakula atau geisha?
Kalau di Indonesia: semoga yang naik di dalam commuter line semuanya memang manusia, jangan sampai seperti film Train to Busan.
16. Ini berpegangan atau berdoa? Yang mana saja boleh.
Kalau di Indonesia: pegangan sambil teriak kalau keretanya ngerem.
17. Bisa jadi poster film horor yang bagus kalau di samping ibu ini ditambahkan "sesuatu".
Kalau di Indonesia: Jangan bayangin ada "sesuatu" di dalam commuter line, nanti jadi gak semangat kerjanya.
18. Jika ada kejadian yang gak diharapkan, punya alat perekam yang bisa jadi bukti.
Kalau di Indonesia: ponsel sudah bisa jadi senjata untuk rekam dan upload ke media sosial, menyebarkan ke banyak orang. Jangan dibiasakan ya, pakai bukti hanya untuk diurus ke pihak berwajib, bukan mempermalukan siapapun.
19. Seakan seperti lagi di video klip sebuah lagu ya.
Kalau di Indonesia: semua orang juga begitu sih kalau lagi galau atau melankolis.
20. Kira-kira dia kenapa ya?
Kalau di Indonesia: yah, namanya juga penumpang commuter line banyak macamnya, lebih baik kita gak mencampuri orang lain kecuali ia memang butuh bantuan.
Jepang memang negara dengan disiplin tinggi dan sangat tertib, tapi bukan berarti dengan populasi Indonesia yang jauh lebih banyak maka akan susah belajar hal tersebut dari mereka. Selain Michael Wolf ingin menyampaikan kengerian padatnya commuter line Tokyo, ternyata ada juga kesan bahwa kesengsaraan tersebut bisa dikemas dengan indah dan artistik bila melihat dari sisi baiknya. Jika orang Jepang saja dengan kepadatan seperti itu bisa tertib, Indonesia juga pasti bisa kok, malah bisa lebih baik.
Baca Juga: Daftar 20 Negara Paling Bahagia di Dunia Versi 2017 Sudah Keluar Nih!