Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Setelah aku tiada, kamulah yang akan menjadi penopang keluarga kita, Kak

“Setelah aku tiada, kamulah yang akan menjadi penopang keluarga kita, Kak.”

 

Anakku. Apa aku harus memanggilmu dengan namamu? Lebih baik aku memanggilmu seperti biasa saja ya. Kakak. Kak, sebelum kamu membaca pesan dari orang tua ini, perlu Ayah tekankan bahwa pesan ini tidak kusampaikan untukmu supaya kamu menangis, bukan untuk bersedih juga. Ayah cuma ingin menyiapkan sebuah pegangan untukmu, yang mungkin bisa Ayah berikan ke Kakak untuk terakhir kalinya.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Kak, semua orang di dunia pasti suatu hari akan kembali ke Penciptanya. Bukan karena dia melakukan kesalahan, tapi karena memang tugasnya di dunia ini sudah selesai. Ayah hanya mempersiapkan pesan ini karena Ayah merasa sepertinya masa dinas Ayah di dunia ini hampir selesai. Tahan air matamu, Kak. Ayah nggak suka melihat kamu menangis.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Kak, hidup itu penuh misteri seperti teka-teki yang menunggu untuk diselesaikan. Kamu nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depanmu, siapa yang akan bertemu denganmu, kapan kamu akan meninggalkan dunia ini, dimana kamu akan menetap atau bagaimana kamu akan menyelesaikan semua misi dari Yang Maha Kuasa. Ayah nggak bisa bantu banyak-banyak karena teka teki yang Ayah hadapi dan kamu hadapi pasti berbeda. Tapi, hal-hal ini mungkin bisa jadi panduanmu dalam menyelesaikan teka-teki kehidupan.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Pertama, kamu tidak akan punya banyak waktu. Kamu harus siapkan semua kemungkinan, baik yang terbaik dan terburuk yang bisa saja terjadi. Kedua, jangan ragu ketika kamu sudah menggenggam satu jawaban atas teka-teki yang menantimu itu. Yakin saja dengan pilihanmu dan melangkah dengan pasti. Kalau memang ternyata jawabanmu salah, jangan patah arang. Segera bangkit, kembali pikirkan jawaban yang lain, yang sudah kamu persiapkan sebelumnya. Ketiga, jangan pernah menoleh ke belakang terlalu sering. Fokuslah dengan teka-teki yang menanti di depanmu. Teka-teki di belakang, yang sudah kamu selesaikan biarlah menjadi pembelajaran buatmu.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Kak, mungkin Ayah tidak pernah mengungkapkan ke kamu sebelumnya karena kamu sendiri tahu, Ayah bukan sosok yang mudah untuk bicara dan mengungkapkan apa yang Ayah rasakan. Tapi Kak, Ayah bangga sekali padamu. Ayah sudah bangga sejak hari pertama Ayah melihat dirimu hadir di dunia, ketika Ayah menatap mata kecilmu, ketika kamu menggenggam jari Ayah pertama kali. Ayah bangga dan sangat bahagia atas permata hati Ayah yang pertama.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Melihat Kakak bertumbuh dengan sehat itu sudah mampu membuat Ayah memanjatkan syukur jutaan kali kepada Yang Maha Kuasa. Melihat Kakak bisa berlari dan bermain bersama teman-teman Kakak, melihat Kakak tertawa dan menangis, membuat Ayah bahagia karena itu tandanya Kakak sudah mengenal dua emosi yang paling berharga untuk manusia. Menanti Kakak bertanya pada Ayah mengenai PR Matematikamu yang susah itu juga sudah cukup membuat Ayah merasa berharga sebagai Ayah. Itu tandanya Kakak mengandalkan Ayah, Kakak melihat Ayah sebagai sosok yang memang pantas untuk diandalkan.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Kak, Ayah sungguh-sungguh bangga ketika Kakak lulus dan menjadi sarjana. Jujur saja, Ayah berusaha keras menahan air mata ketika melihat Kakak di atas panggung mengangkat toga. Ketika melihat Kakak tersenyum puas ke arah Ayah dan Ibu, cuma satu hal yang Ayah pikirkan. “Tugasku selesai, anakku sudah siap dan dewasa sekarang. Dia akan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Aku bisa tenang melepasnya masuk ke dunia kerja.”

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Waktu Kakak memberikan gaji pertama Kakak ke Ayah dan Ibu, Kakak tidak akan tahu betapa bangga dan bahagianya kami berdua. Kakak masih mengingat kami sebagai sosok yang berjasa dalam hidup. Hari itu kami tak henti-hentinya mengucap syukur, bersyukur karena punya anak yang sangat berbakti pada orang tuanya.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Kak, waktu Ayah tidak banyak dan Ayah cuma ingin minta maaf.

Ayah minta maaf karena masih banyak hal yang belum sempat kita lakukan bersama.

Ayah minta maaf kalau Ayah belum sempat melihatmu berdiri di pelaminan untuk mengikat janji suci.

Ayah minta maaf karena tidak akan sempat memberikan kenangan sosok Kakek untuk anakmu kelak.

Ayah minta maaf karena kamu dan adik-adikmu harus kehilangan figur Ayah di usiamu yang masih muda.

Ayah minta maaf karena hanya bisa menua bersama Ibumu hingga tahun ini dan Ayah tampaknya harus pergi duluan dari Ibumu.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Kak, jaga Ibu dan adik-adikmu ya. Ayah percaya kamu adalah laki-laki yang bisa diandalkan dan sudah siap jadi tumpuan keluarga kita. Ketika adikmu butuh tempat bersandar dan bertumpu, Ayah harap Kakak bisa kuat berdiri untuk menjadi tumpuan bagi adik-adik. Ketika Ibu sudah lelah berdiri sendirian, tolong topang dirinya, gandeng dirinya dan berdirilah bersamanya. Ayah sudah tidak bisa menemani Ibumu lagi untuk menyelesaikan teka-teki kehidupan. Tapi kamu bisa.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Maaf ya, Ayah terkesan cerewet sekali. Mungkin sudah cukup pesan yang bisa Ayah sampaikan ke Kakak. Terakhir, Ayah harap Kakak tahu kalau Ayah selalu sayang padamu. Karena Kakak adalah anugerah terindah yang pernah dihadiahkan Tuhan untuk Ayah. Kalau seandainya Ayah diberi kesempatan hidup lagi di kehidupan mendatang, Ayah harap Ayah bisa bertemu dengan Kakak lagi. Kakak bisa jadi Ayah dan Ayah jadi Kakak. Supaya Kakak sadar dan tahu, betapa bangganya Ayah punya anak seperti Kakak. Kamu pasti bisa jadi Ayah yang luar biasa, Kak. Pasti itu, Ayah yakin.

Mungkin Ini yang Mau Aku Sampaikan ke Putraku Sebelum Aku Kembali ke Yang Maha Kuasa

Jangan pernah berhenti berlari Kak, karena dunia juga tidak berhenti berputar.

Dari Ayah yang selalu menyayangimu, di detik kamu lahir ke dunia ini.

Topik:

Berita Terkini Lainnya