4 Film Thailand Tentang Perjuangan Brondong Cari Wanita Lebih Tua

Karena juga bukan salahku jika lahir lebih lambat darimu, mbak *ea

Perfilman dari negeri gajah putih, Thailand, tak kalah menarik dari Korea Selatan yang ternama dengan daftar film-film apiknya untuk genre romance. Thailand punya nama untuk menyajikan komedi-romantisnya yang sanggup membuat para penonton terharu, sekaligus terpingkal-pingkal dengan lawakannya.

Nah, satu tema yang diangkat ke layar lebar adalah 'cinta beda usia', di mana pria muda justru terpikat pada pesona wanita yang lebih tua. Jadi, mana nih yang sudah kamu tonton?

1. The Little Commedian (2010)

The Little Commedian (Baan Chan Talok Wai Gon) ini dirilis pada 2010 silam dan diperankan oleh Chawin Likitjareonpong sebagai Tock (12) dan Paula Taylor sebagai dr. Ice (24).

Tock berasal dari keluarga pelawak namun lawakannya selalu tidak lucu. Suatu ketika, dr Ice ternyata tertawa mendengar lelucon garingnya. Dan, sejak itu Tock jatuh hati dan berupaya memperjuangkan cintanya.

Sayangnya, suatu ketika Tock mengetahui bahwa dr Ice ternyata hamil, sedangkan pacarnya berada di Amerika Serikat.

Ketulusan perasaan Tock, notabene adalah seorang anak laki-laki yang sedang dalam proses menuju sebagai seorang pria dewasa dalam masa pubertasnya, membuatnya tetap bertahan di sisi dr Ice, walaupun dia hanya dianggap sebagai seorang adik.

Aku memang masih anak-anak, tapi hatiku seperti seorang pria dewasa. (Tock)

2. Fabulous 30 (2011)

Fabulous 30 (30 Gum Lung Jaew) dirilis pada 2011 silam ini, bercerita tentang kisah cinta beda usia antara Ja (31) yang diperankan oleh Patcharapa Chaicue dan Por (24) yang diperankan oleh Phuphom Phongpanu.

Por jatuh cinta sejak pandangan pertama pada tujuh tahun lalu. Sayangnya, Ja tidak menyadari sosok Por. Mereka kembali bertemu pada perayaan ulang tahun Ja ke-31 ketika Por pindah ke rumah neneknya yang juga adalah tetangga Ja. Sejak itu, Por mulai mendekati Ja yang sempat gagal menikah.

Sebab mantan kekasihnya lebih memilih untuk berkarir daripada melangsungkan pernikahan yang sudah direncanakan. Perjuangan Por untuk mendapatkan cinta Ja menemui banyak rintangan.

Seperti Ja yang terus saja menolaknya dengan dalih Por hanya dianggap sebagai adik, Nop yang kembali pada Ja, dan Por yang ditugaskan bekerja di tengah laut dalam waktu yang cukup lama.

Bagiku, kau adalah orang yang spesial, dan aku tak memandang umur. Dan, aku ingin kaupun berpikir bahwa aku adalah orang spesial juga bagimu, tanpa memandang usia. (Por)

3. First Kiss (2012)

First Kiss (Rak Sud Tai Pai Na) ini di rilis pada 2012 dan diperankan oleh Kaneungnich Jaksamithanon sebagai Sa (26) yang seorang karyawan kantoran dan Thakrit Hamannopjit sebagai Bass (18) yang masih SMA.

Bass dan Sa tak sengaja berciuman di dalam bus ketika bus berhenti mendadak. Padahal, Sa percaya bahwa ciuman pertama akan menentukan bagaimana kisah cintanya nanti. Oleh sebab itu, dia begitu kesal karena bukan Ohm (pria yang disukainya sejak SD) yang mendapatkannya.

Sejak itu Bass mulai mendekati Sa. Namun, rintangan dalam cinta beda usia mereka bermunculan. Mulai dari ketidaksetujuan teman-teman Sa, Ohm yang berniat kembali pada Sa, hingga Bass yang dipaksa melanjutkan sekolah ke luar negeri oleh ayahnya yang ternyata juga adalah ayah biologis dari bayi yang dilahirkan oleh pacar Ohm.

Cinta itu seperti menunggu bus.  Aku sadar, bahwa itu bukan hanya sekedar menunggu. Aku juga belajar bahwa saat busnya tiba, kau harus memutuskan untuk menaikinya atau tidak. (Sa)

4. Seven Something (2012)

Seven Something (Rak Jed Pee Dee Jed Hon) ini di rilis pada 2012 silam, terdiri atas tiga cerita dalam satu film. Nah, kisah cinta beda usia berada pada cerita terakhir berjudul 42.195, diperankan oleh Suquan Bulakul sebagai 'She' (42) dan Nickhun Horvejkul sebagai 'He' (24).

'She' begitu berduka sejak suaminya tewas dalam kecelakaan pesawat. Suatu ketika dia tertabrak oleh 'He' yang sedang berlatih lari di taman. He ingin mengikuti Bangkok Giant Marathon yang berjarak 42,195 km dan akhirnya She tertarik untuk bergabung.

Seiring dengan kebersamaan selama latihan lari, cinta tumbuh di hati keduanya. Sayangnya, rintangan datang satu per satu.

Misalnya, She tak sanggup untuk melanjutkan latihan maraton, dia merasa down sejak menganggap tewasnya suaminya. Karena dia memintanya pulang lebih awal dam penerbangan yang diambil suaminya itu mengalami kecelakaan, hingga penolakan dari teman-teman She tentang kisah cinta beda usia mereka.

Garis finis diperuntukkan kepada semua pelari. Tak peduli apakah kamu pelari ke-1 ataupun pelari ke-1500, karena setiap pelari yang melewati garis finis, adalah seorang juara.

Rahmadila Eka Putri Photo Verified Writer Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya