Nggak Suka Minum Kopi? Nambah Lagi Deh Alasan Kamu Harus Nonton Filosofi Kopi!

"Dalam seduhan sederhananya, terdapat mantra pemikat yang bikin kamu jatuh cinta."

<iframe width="300" height="169" src="https://www.youtube.com/embed/SIWtKj9j3sw" frameborder="0" allowfullscreen></iframe> 

Sebuah film baru yang lagi-lagi secara apik mengangkat tema yang 'Indonesia banget' baru saja resmi rilis Kamis (9/4) lalu. Filosofi Kopi, film besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko diangkat dari cerpen karya Dewi 'Dee' Lestari dengan judul sama, menyajikan kisah pencarian biji kopi yang paling sempurna di pelosok Indonesia.

 

Kisah yang tidak biasa untuk diangkat ke layar lebar ini dibintangi oleh Chicco Jerikho sebagai Ben, barista yang idealis serta Rio Dewanto sebagai Jody, pemilik kedai kopi yang di ambang kebangkrutan dan sahabat Ben.

 

Ben yang berhasil meracik kopi Ben's Perfecto setelah mendapatkan tantangan meracik kopi sempurna dengan imbalan Rp 100 juta memang membantu kedai Filosofi kembali ramai. Namun penilaian dari penilai kopi profesional, cewek bernama El yang dibintangi Julie Estelle membuat Ben's Perfecto kehilangan keistimewaannya.

 

Akhirnya, bertiga, mereka dibawa ke perjalanan menuju Ijen, tempat kopi yang dianggap sebagai kopi terenak berada. Kopi bernama tiwus itu begitu sederhananya, dan berhasil membuka sisi masa lalu pahit dari masing-masing tokoh, tentang hubungan dengan orang tua yang terasing, persahabatan dan romansa.

 

Selain istimewa dari segi cerita, Filosofi Kopi juga mengajak kamu untuk tersadarkan akan nasib petani kopi di Indonesia yang sudah berjasa menanam dan memanen biji kopi yang bisa kamu nikmati yang masih belum menerima balas jasa yang selayaknya. Buat kamu yang kurang menikmati kopi, setidaknya kisah yang dihadirkan dalam Filosofi Kopi bakal membuat kamu terbuai dengan indahnya pemandangan serta mungkin mengubah pandanganmu soal kopi, minuman yang ternyata sangat artistik ini.

 

Tidak hanya cerita yang jadi motivasi kamu buat nonton Filosofi Kopi. Proses pembuatannya yang unik dan melibatkan para penggemar cerpen originalnya dengan mengadakan polling terbuka mengenai siapa saja yang ingin mereka lihat dalam film, siapa saja yang seharusnya mengisi soundtrack film (yang akhirnya digarap oleh Glenn Fredly dan melibatkan nama-nama terbaik di dunia musik tanah air), setting film yang diharapkan sampai ke detil terkecil seperti kendaraan yang dioakai si tokoh utama membuat penonton bakal penasaran dengan keberhasilan para kru mewujudkan keinginan penggemar. Brilian nggak, sih?

<iframe width="300" height="169" src="https://www.youtube.com/embed/oT7cJU1I0iQ" frameborder="0" allowfullscreen></iframe> 

Saking kuatnya efek film pertama yang fokus pada industri kopi di Indonesia ini, berbagai kedai kopi sampai membuat gerakan menutup kedainya untuk nonton bareng Filosofi Kopi dan mengupload fotonya di media sosial. Salah satu kedai bahkan memberikan diskon buat pelanggan yang menunjukkan tiket nonton bioskop Filosofi Kopi.

 

Seru dan menarik untuk diikuti, sekaligus menyentuh sisi humanis dari minuman yang sudah terlalu banyak dikomersialisasikan dan dilupakan esensi kenikmatan sesungguhnya yang dibawanya. Kamu yang nggak suka kopi mungkin bakal berubah pikiran dan mau menyesap minuman yang sangat beragam dan kaya di tanah air ini. Permisi, mau nyeduh kopi dulu nih...