Jelita Sejuba, Kisah Cinta Pasangan Prajurit di Perbatasan Indonesia

Romantisme di wilayah terluar Indonesia

Jakarta, IDN Times- Sepekan terakhir Film Jelita Sejuba mewarnai layar lebar bioskop Tanah Air dan telah menggaet 71.540 penonton. Dibintangi Putri Marino (Sharifah) dan Wafda Saifan Lubis (Jaka), kisah romantis-dramatis pun tersaji dengan latar belakang Natuna, Kepulauan Riau.


1. Melalui film mengenalkan perbatasan Indonesia

Melalui Film Jelita Sejuba, tersirat sebuah misi untuk mengenalkan Natuna kepada masyarakat Indonesia. Natuna adalah salah satu pulau perbatasan yang berperan penting dalam menjaga kedaulatan NKRI. 

"Selain itu, Natuna dikenal sebagai pulau yang mempunyai sumber daya alam yang potensial," ungkap Produser Film Jelita Sejuba Marliya Nurdiani di Jakarta, Jumat (14/4).

Sebagai gugus kepulauan terdepan paling utara Indonesia, Natuna menjadi perbatasan yang strategis dengan China,  Vietnam, Thailand dan Malaysia. Namun, Natuna belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia. 

"Padahal, mengenal batas-batas NKRI adalah salah satu cara penting untuk menjaga keutuhannya," imbuh Marliya.

Baca juga: Apapun Film Indianya Pasti Dia Polisinya, 10 Foto Terbaru Johny Lever

2. Natuna menjadi simbol keteguhan hati menjaga NKRI

Jelita Sejuba, Kisah Cinta Pasangan Prajurit di Perbatasan IndonesiaIDN Times/Indiana Malia

Dalam film Jelita Sejuba, Natuna bukan sekadar lokasi kisah perjuangan cinta antara seorang perempuan Natuna dengan seorang prajurit TNI Angkatan Darat. Namun, Natuna menjadi simbol keteguhan hati dalam membela NKRI.  Seperti halnya Sharifah yang menerima risiko menikahi tentara, Natuna menjadi bagian dari NKRI bersama daerah-daerah lainnya.

"Shot-shotnya bagus, pemainnya oke banget, penyutradaraannya juga. Ini benar-benar bagus, it's a must see movie," tutur Jajang C Noer usai menyaksikan film produksi Drelin Amagra Pictures ini. 

Sementara itu tanggapan positif juga disampaikan Shinta Nuriyah Wahid yang turut menyaksikan film ini. Menurut dia, film ini mengungkap kisah kehidupan istri TNI yang punya tantangan sendiri dalam berperan mendukung tugas suami sebagai penjaga kedaulatan negara. 

"Film ini menunjukkan betapa kecintaan terhadap bangsa membuat setiap orang ikhlas berkorban dan berkontribusi untuk Indonesia dengan cara-cara yang paling bisa mereka lakukan," kata Shinta. 

Kecintaan terhadap negeri ditunjukkan Sharifah dalam keikhlasannya melepas sang suami dalam berbagai penugasan. Sementara melalui sosok Jaka, rasa cinta tanah air mewujud dalam darma baktinya kepada bangsa.

4. Mengajak masyarakat untuk mencintai Tanah Air

Jelita Sejuba, Kisah Cinta Pasangan Prajurit di Perbatasan IndonesiaIDN Times/Indiana Malia

Penulis Naskah Jujur Prananto  mengatakan, melalui kisah perjuangan Sharifah dan Jaka, ia ingin mengajak penonton lebih mencintai tanah air dengan merasakan betapa kekuatan dan perjuangan cinta itu nyata adanya. Semua tampak dalam beragam corak yang ditampilkan dalam film. Ada corak budaya Melayu Kepulauan Riau dengan pemandangannya yang indah hingga corak loreng budaya militer TNI.

"Setiap prajurit beserta keluarganya dilatih sejak dini mempunyai jiwa patriotik, dengan mendahulukan tugas negara di atas kepentingan lainnya," papar Jujur yang juga menulis skenario "Petualangan Sherina", "Ada Apa Dengan Cinta?", "Aisyah", "Boven Digoel", dan lain-lain.

5. Mengajarkan arti setia pada keluarga dan negara

Jelita Sejuba, Kisah Cinta Pasangan Prajurit di Perbatasan IndonesiaIDN Times/Indiana Malia

Film Jelita Sejuba dibuka dengan adegan saat Sharifah baru lulus SMA. Ia bersama temannya membantu orang tuanya menjaga warung “Jelita Sejuba”. Saat itu, ada latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Tentara Nasional Indonesia (PPRC TNI) di Ranai, Natuna. Para tentara kerap mampir di warung tersebut.

Di situ lah Sharifah berkenalan dengan Letnan Satu Jaka, anggota infanteri dari Batam yang ditugaskan mengikuti Latihan Gabungan di Natuna. Dunia Sharifah seakan tertarik ke sebuah dunia baru yang membuka mata dan hati dirinya dan juga teman serta keluarganya. Meski latihan gabungan hanya sebulan, namun beberapa kali pertemuan diam-diam di antara mereka  telah menumbuhkan perasaan khusus dalam diri masing-masing.

Bagi Sharifah, Jaka seperti jatuh dari Surga untuk dirinya. Sosok Jaka yang tegap seakan mencerminkan hati Jaka yang jujur dan tulus. Namun, sayang ayah dan adik Sharifah tidak langsung melihat apa yang dilihatnya. Bagi mereka, Jaka adalah sosok yang jauh dari gapaian Sharifah. Sejuba bukanlah rumah bagi seorang tentara yang harus selalu siap ditugaskan ke mana saja.

Kisah Sharifah dan Jaka memang tidak terlalu berliku, takdir seakan dengan mudah mempersatukan mereka. Jaka dipindahtempatkan ke Kompi-C di Ranai, Natuna. Tanpa pacaran bertele-tele, Jaka segera melamar Sharifah dan mereka pun menikah. Namun, kisah cinta bukanlah melulu mengenai pertemuan. Menjalani kehidupan cinta dalam bentuk rumah tangga, apalagi rumah tangga keluarga tentara, mempunyai dinamika tersendiri.

Sharifah harus belajar menggenggam rindunya setiap kali Jaka ditugaskan. Seperti pesisir Sejuba yang dihiasi batu-batu cantik dan besar menantikan mentari esok, Sharifah akan terus menanti kepulangan belahan hatinya.

Baca juga: Joko Anwar akan Menggarap Film Gundala –Pahlawan Super Indonesia

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya