Menginspirasi, Ini 7 Film Biografi Peraih Nobel yang Wajib Kamu Tonton

#MovieOn Nomor 2 pasti udah sering nonton

Tren mengangkat kisah hidup seorang tokoh terkenal yang berjasa bagi masyarakat ke dalam sebuah film (biografi) memang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Umumnya, dalam sebuah film biografi terdapat cerita mengenai latar belakang kehidupan tokoh, kesulitan demi kesulitan yang dihadapi, proses meraih kesuksesan hingga berhasil meraih impiannya.

Selain untuk menginspirasi, film biografi juga dibuat untuk memahami sejarah, menambah wawasan serta pengetahuan bagi orang-orang yang menontonnya. Apalagi jika tokoh dalam film tersebut pernah meraih penghargaan karena berhasil menciptakan penemuan yang bermanfaat untuk umat manusia atau berperan dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Dan, di bawah ini ada 7 film biografi para peraih nobel yang inspiratif dan wajib kalian tonton. Apa saja itu?

1. Kundun (1997)

https://www.youtube.com/embed/cFm8oP9c9Hs

Film yang rilis pada tahun 1997 dan disutradai oleh Martin Scorsese ini menceritakan tentang masa muda perjuangan Dalai Lama XIV, pemimpin spiritual Tibet sekaligus peraih nobel perdamaian pada tahun 1989.

Kepergian Dalai Lama XIII untuk selamanya menyebabkan Tibet kehilangan sosok pemimpin spiritual (Budha) dan berusaha mencari penerus yang merupakan reinkarnasinya. Setelah melalui serangkaian perjalanan dan tes, biksu yang bertugas pun menemukan seorang anak petani lelaki bernama Lhamo yang tinggal di sebuah desa.

Lhamo kemudian dibawa ke kuil istana untuk dipersiapkan menjadi pemimpin, dididik ajaran Budha, belajar tentang nilai hidup dan kebijaksanaan. Ketika dewasa, ia berjuang mempertahankan Tibet dari serangan rezim komunis China yang ingin menguasai wilayahnya hingga ia melarikan diri ke India karena ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya. Film ini sarat akan makna hidup, kebijaksanaan, dan menyelesaikan konflik dengan prinsip cinta damai.

2. A Beautiful Mind (2001)

https://www.youtube.com/embed/aS_d0Ayjw4o

A Beautiful Mind menceritakan tentang kisah hidup John Forbes Nash, Jr., seorang matematikawan jenius sekaligus peneliti di Princeton University. Namun di balik kecerdasan dan kegemilangan prestasinya, sejak usia muda Nash mengidap skizofrenia atau gangguan jiwa akut yang menyebabkan ia sering berhalusinasi dan tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan.

Nash merasa dirinya adalah agen pentagon dan bertugas memecahkan kode yang mengancam Amerika. Ia juga memiliki teman khayalan selama beberapa tahun. Karena penyakitnya semakin parah, Nash harus dirawat di rumah sakit jiwa selama lebih dari 9 tahun. Nash tidak menyerah dan melawan penyakit tersebut dengan bantuan dari istrinya. Serangkaian pengobatan dan terapi ia jalani. Nash juga tetap berkarya hingga diganjar nobel dalam bidang ekonomi tahun 1994.

3. Mandela : Long Walk to Freedom (2013)

https://www.youtube.com/embed/bGuC7elOO6M

Film “Mandela : Long Walk to Freedom” ini diangkat dari buku otobiografi berjudul sama yang ditulis oleh seorang pejuang sekaligus mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Film yang rilis pada akhir November 2013 atau beberapa hari sebelum Mandela wafat ini menceritakan tentang perjuangannya melawan penindasan karena adanya politik apartheid (sistem pemisahan kelas berdasarkan warna kulit) yang diterapkan di Afrika Selatan sejak tahun 1948.

Sebagai konsekuensi atas tindakannya, Mandela dipenjara selama 27 tahun. Ia tidak menyerah dan justru penjara menjadikannya semakin produktif untuk menyuarakan gagasannya. Mandela bebas pada tahun 1990 dan melanjutkan perjuangan menghapus politik apartheid hingga mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun 1993.

Satu tahun kemudian (1994), Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan pertama yang dipilih secara demokrasi dan juga presiden berkulit hitam pertama serta menandai berakhirnya politik apartheid. Kesuksesan film ini tak lepas dari kepiawaian aktor Idris Elba yang dapat memerankan tokoh Mandela dengan sangat baik sesuai dengan arahan sutradara Justin Chadwick.

4. He Named Me Malala (2015)

https://www.youtube.com/embed/cug1-eTOVSk

Film dokumenter yang disutradarai oleh Davis Guggenheim ini menceritakan tentang perjuangan Malala Yousafzai dalam menuntut hak-hak anak perempuan, khususnya hak dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan di Pakistan, negara asalnya, akses pendidikan untuk anak perempuan sangat terbatas. Bahkan ratusan sekolah terpaksa harus ditutup karena mendapat ancaman dari Taliban, rezim militer yang kuat di wilayah Pakistan dan Afganistan.

Bersama ayahnya, Malala mendirikan sekolah privat untuk anak-anak perempuan. Taliban marah dan menembak kepalanya ketika ia berada di dalam bus. Malala pun dirawat selama kurang lebih satu tahun di Inggris. Kegigihannya dalam memperjuangkan pendidikan anak perempuan membuatnya diganjar Nobel Perdamaian pada tahun 2014 saat usianya masih 17 tahun. Dia menjadi peraih nobel termuda sepanjang sejarah.

5. The Letters (2015)

https://www.youtube.com/embed/m0zDwMQ9Oak

The Letters merupakan film biografi Mother Teresa berdasarkan surat-surat yang ia tulis dan kirim kepada teman lama sekaligus penasihat spiritualnya, Pastor Celeste van Exem, selama hampir lima puluh tahun. Mother Teresa, yang dalam film ini diperankan dengan sangat baik oleh aktris Juliet Stevenson, merupakan seorang biarawati Katolik Roma yang mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk melayani orang-orang miskin dan sakit di Kalkuta, India. Ia meraih Nobel Perdamaian pada tahun 1979 dan telah menjadi inspirasi bagi jutaan manusia di dunia.

Melalui surat-suratnya, Mother Teresa menceritakan tentang perjalanan hidupnya, keteguhannya dalam memegang keimanan, penderitaan yang ia alami, dan semangatnya dalam menolong sesama. Beberapa tahun setelah kematiannya, Mother Teresa diajukan menjadi saint (orang suci) sehingga diutuslah seorang pastor Vatikan untuk menemui Pastor Celeste van Exem yang menyimpan surat-surat Mother Teresa. Tak heran sudut pandang film ini pun diambil dari kacamata Pastor Celeste van Exem yang mengenal Mother Teresa dengan sangat baik.

6. Selma (2015)

https://www.youtube.com/embed/x6t7vVTxaic

Film Selma menyoroti tentang perjuangan Dr. Martin Luther King, Jr. menghapus diskriminasi warna kulit di Amerika Serikat. Setelah menerima Nobel Perdamaian pada tahun 1964, Dr. King semakin gigih berjuang karena  masih menemukan berbagai bentuk diskriminasi, salah satunya warga kulit hitam dipersulit ketika hendak mendaftar sebagai peserta pemilu.

Hingga akhirnya pada tahun 1965 meletus demonstrasi dan long march besar-besaran dari Selma ke Montgomery, Alabama. Banyak warga sipil yang tewas dan terluka akibat kekerasan yang dilakukan aparat. Puncaknya, Presiden Lyndon B. Johnson menandatangani Voting Rights Act 1965. David Oyelowo memerankan tokoh Dr. King di bawah arahan sutradara Ava DuVernay dengan sangat baik. Bahkan Oprah Winfrey turut berkontribusi menjadi pemain pendukung dalam film ini.

7. Darkest Hour (2017)

https://www.youtube.com/embed/LtJ60u7SUSw

Darkest Hour merupakan film yang masih hangat karena baru rilis akhir tahun 2017 lalu. Film berlatar tahun 1940 ini menyoroti tentang masa-masa awal Sir Winston Churchill menjadi Perdana Menteri Inggris Raya serta strateginya untuk melawan Nazi. Banyak pihak yang meragukan dan menyebutnya terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan sehingga berakibat tewasnya ribuan prajurit Inggris dalam peperangan.

Dalam satu momen, Churchill menolak berunding dengan pihak Italia dan Jerman karena hal itu berarti Inggris hanya akan menjadi boneka kedua negara tersebut. Ia ingin mendengar langsung pendapat rakyat dengan cara “blusukan” menaiki kereta bawah tanah tanpa pengawal dan berbincang dengan orang-orang dari berbagai kalangan. Hasilnya, mayoritas rakyat Inggris lebih memilih berperang melawan Nazi demi menjaga kehormatan bangsa daripada memilih jalan damai yang berarti mereka menyerah.

Film ini menjadi masterpiece bagi sang sutradara, Joe Wright, dan masuk nominasi dalam beberapa ajang penghargaan bergengsi. Bahkan Gary Oldman, aktor senior yang memerankan Churchill pun memenangkan piala oscar (Academy Award), Golden Globe Award, dan BAFTA Award sekaligus sebagai best actor.

Fasrinisyah Suryaningtyas Photo Verified Writer Fasrinisyah Suryaningtyas

Scribo ergo sum | instagram : @fasrinisyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya