5 Film ini tayang terbatas di Indonesia tapi Justru Berjaya di Internasional, Kok Bisa Ya?

Alasannya bikin merinding...

Perfilman Indonesia saat ini tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan banyak film Indonesia yang berhasil menarik lebih dari satu juta penonton. Meski begitu ada lho film Indonesia yang ternyata tidak dapat tayang di dalam negeri sendiri alias dicekal. Namun hebatnya film-film itu justru berjaya di luar. Waduh kok bisa ya?

Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang perfilman Pasal 19, ada beberapa alasan mengapa film bisa dicekal atau hanya tayang terbatas. Di antaranya adalah adegan seks, kritik sosial pada suatu golongan kekerasan lebih dari 50 persen, adegan anti Tuhan dan lain-lain.

Lalu bagaimanakah nasib film-film yang dicekal ini? Ada tiga opsi yakni tidak tayang sama sekali, tayang terbatas dan lari ke luar negeri. Untuk yang terakhir ini banyak film-film yang menerapkannya dengan cara mendaftarkannya di berbagai festival film internasional. Makanya jangan heran jika ada film Indonesia yang tak kamu ketahui sama sekali malah nongol di luar negeri. Film apa sajakah itu? Simak ulasannya di bawah ini:

1. Something In The Way (2013)

Film ini dibintangi oleh aktor kenamaan Reza Rahadian dan Ratu Felisha. Bercerita tentang Ahmad seorang sopir taksi yang sering sholat di masjid namun ternyata kecanduan pornografi. Beberapa adegan yang menjurus ke seks banyak mewarnai film ini. Makanya sang sutradara Teddy Soeriaatmadja tak pernah mencoba tayang di Indonesia karena yakin ditolak. Sebagai gantinya film ini berhasil tayang di festival film Berlin, Panorama Berlinale.

2. Act of Killing (2012)

Film ini memang cukup kontroversial karena mengangkat tema pasca kejadian G30S/PKI. Meski sutradaranya, Joshua Oppenheimer, bukan orang Indonesia namun dia berani menceritakan orang-orang yang dihukum secara kejam karena dianggap terlibat PKI. Karena terlalu kontroversial, film ini hanya tayang terbatas di beberapa kampus dan LSM saja. Meski begitu film Act of Killing berhasil tayang di luar dan memenangkan BAFTA 2014.

3. Look of Silence / Senyap (2015)

Masih dibuat oleh Joshua Oppenheimer, film ini merupakan terusan dari Act of Killing. Namun lebih fokus pada satu sosok saja yakni Adi, tukang kacamata yang dituduh sebagai simpatisan PKI. Meski dicekal namun banyak kampus-kampus yang meminta untuk menayangkan film ini, sayang banyak yang dibatalkan oleh ormas-ormas tertentu.Meski begitu film ini berhasil tayang di Festival film Venice dan mendapat rating 97 persen di IMDB, wow!

Baca Juga: Sadar Gak, 12 Poster Film Indonesia Ini Ternyata Punya "Kembaran" Lho

4. Murudeka 17805 (2001)

Film yang bercerita tentang masa-masa penjajahan Jepang di Indonesia ini dicekal karena dianggap banyak yang bertentangan dengan sejarah Indonesia. Diceritakan di dalamnya ada beberapa adegan yang dianggap bisa melukai perasaan orang Indonesia. Meski begitu film yang diproduksi Rapi Films bekerjasama dengan Toho Jepang ini cukup sukses di negara Matahari Terbit ini dengan meraup keuntungan sekitar 550.000 yen.

5. Lady Terminator / Pembalasan Ratu Pantai Selatan (1988)

5 Film ini tayang terbatas di Indonesia tapi Justru Berjaya di Internasional, Kok Bisa Ya?allstarvideo.blogspot.com

Sulit dipercaya memang jika di tahun 1988 ternyata sudah ada film Indonesia yang go internasional. Namun begitulah kenyataannya. Film yang disutradarai oleh Tjut Djalil ini brcerita tentng Ratu Laut Selatan yang balas dendam terhadap orang-orang yang menyakitinya. Film ini dicekal karena banyak adegan kekerasan dan seksnya. Namun film yang dibintangi banyak bule ini berhasil tayang di beberapa negara luar seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Ceko dan Irlandia. Di Indonesia sendiri sempat tayang sebentar tahun 1994 setelah mengalami banyak sensor hingga durasinya tinggal 80 menit saja.

Nah bagi kamu yang penasaran dengan film-film di atas, ada kok beberapa di antaranya yang diunggah di Youtube. Tapi siapkan hati dan mental dulu ya sebelum nonton..

Baca Juga: Wow! 7 Film di Festival Film Internasional Singapura 2015 buatan Indonesia, lho

Topik:

Berita Terkini Lainnya