Transformasi Linkin Park: dari Metal Cadas Sampai Jadi Pop Abis, Kamu Suka yang Mana?

Sudah dengar lagu baru Linkin Park? Hati-hati pangling...

Kamu-kamu, terutama yang anak 90-an, pasti tahu dong sama Linkin Park. Meski gak ngikutin kiprahnya, kamu pasti hapal sama beberapa hits mereka yang sempat merajai pasar musik dunia sejak akhir 90-an. Sangat kental mewarnai kehidupan anak 90-an.

Setelah hampir tiga tahun berselang sejak album terakhir mereka, akhirnya Linkin Park balik lagi dengan "One More Light". Lagu single pertama dari album ini berjudul "Heavy" dan sudah diunggah ke YouTube sejak 16 Februari, 2017. Chester dkk, menggandeng penyanyi pop Kiiara untuk menjadi featured vokalis dalam lagu terbaru mereka ini.

Lagu baru Linkin Park menuai reaksi beragam, pasalnya Heavy dianggap "sangat gak Linkin Park" oleh banyak penggemar.

Sudah dengerin? Gimana pendapat kamu? Kalau menilik dari komentar para fans yang ditinggalkan di laman video tersebut dan juga indikator likes Youtube bisa kita lihat bahwa banyak yang tidak sreg sama perubahan gaya musik Linkin Park ini.

Namun begitu, gak sedikit juga yang tetap mendukung arah baru Linkin Park ini. IDN Times mencoba menanyakan kepada beberapa penggemar dan ini reaksi mereka.

Wah ini sih gak ada bedanya sama Chainsmoker dan semacamnya... - Karina, Karyawan Swasta.

Yakin ini Linkin Park? Masa sih?! - Yoyok, Penulis.

Lumayan kok, enak juga... Ya sesuai sama perkembangan tren musik sekarang. - Daniel, Mahasiswa.

Linkin Park dikenal karena genre musik Nu Metal Rock yang mereka usung sejak awal terbentuk.

Mengapa banyak penggemar yang heran dengan perubahan gaya musik Linkin Park sebenarnya mudah dimengerti. Soalnya band ini sejak awal sudah terkenal dengan genre nu metal rock yang cadas. Tengok saja salah satu single terawal mereka, Crawling.

Mereka mulai sukses terkenal di pasar musik dunia dengan lagu-lagu cadas namun bermelodi indah.

Meskipun metal, namun Linkin Park mampu menawarkan musik-musik melodis sehingga lebih bisa menjangkau pasar musik yang lebih luas. Gak heran kalau pamor mereka cepat banget meningkat di dunia. Coba deh tilik kembali hits mereka In the End ini.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Apa Kabar Para Pemeran 10 Sinetron Paling Populer di Era 90-an Ini?

Linkin Park menjadi salah satu band yang mempopulerkan perpaduan genre rock dengan musik elektronik dan rap.

Selain musik rock yang cadas, mereka juga kerap memasukkan unsur elektronik dari turntables dan rap gahar khas Mike Shinoda.

Musik yang dinamis berpadu dengan lirik mengiris hati bikin Linkin Park terus eksis jadi band terkemuka.

Sudah berdiri selama 20 tahun lebih dan masih eksis merupakan pencapaian luar biasa lho. Selain jago menyusun nada, band yang digawangi Chester, Mike, Joe dkk ini juga piawai mempersembahkan syair-syair mengiris hati.

Perubahan pasti ada sedikit demi sedikit, namun tidak pernah seekstrim di album terakhir ini.

Warna musik Linkin Park memang mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Bagi sebuah band, perubahan seperti ini adalah hal yang wajar untuk mengeksplorasi musikalitas mereka.

Linkin Park sempat menjadi langganan pengisi soundtrack beberapa film terlaris Hollywood seperti Saga Transformers.

Namun, terkadang kita memang harus mengambil langkah ekstrem untuk menghadapi tantangan baru. Mungkin itu juga pertimbangan Linkin Park saat menciptakan album terbaru mereka.

Terlepas dari reaksi para fans, musik sama seperti karya seni lainnya, hanya dapat dinilai secara subyektif. Ada banyak pertimbangan yang melatarbelakangi motif seseorang atau sebuah grup musik dalam menciptakan lagu, dan kita harus menghormati usaha mereka dalam berkarya.

Kalau kamu sendiri lebih suka Linkin Park zaman "Hybrid Theory" atau "One More Light" ini?

Baca Juga: 10 Lagu Hits 90-an yang Bakal Bikin Kamu Kangen Masa Remaja!

Topik:

Berita Terkini Lainnya