Millennials Harus Nonton 7 Karya Usmar Ismail Sang Bapak Perfilman

Google Doodle pun merayakan ultah beliau

Menonton film adalah salah satu kegiatan paling menyenangkan, tak heran menonton jadi hobi paling laris di dunia. Nonton film terbaru di bioskop mungkin sudah jadi kegiatan rutin bagi sebagian millennials masa kini, termasuk kamu.

Tapi, seberapa banyak dari kamu para penggemar film yang melek soal dunia perfilman tanah air? Pada 20 Maret 2018, Google merayakan ulang tahun Bapak Perfilman Indonesia dengan memuat Doodle berupa karikatur Usmar Ismail.

Sebagai millennials yang berbudaya dan benar-benar mencintai karya anak negeri, kamu harus coba tonton 7 karya Usmar Ismail berikut ini deh.

1. Tiga Dara (1956) begitu fenomenal hingga dibuat remakenya

Kamu mungkin mengasosiasikan judul ini dengan sosok Tara Basro, Shanty, dan Tatyana Akman. Ya, film sebuah film adaptasi berjudul Ini Kisah Tiga Dara memang sempat dibuat pada tahun 2016. Namun, semua cikal bakalnya berasal dari garapan Usmar Ismail, 60 tahun sebelumnya.

Drama romansa ini adalah pioneer pada masanya. Selain cerita dan konflik yang menarik, penampilan setiap aktor yang mendukungnya juga prima. Tak hanya itu, dari segi pengambilan gambar hingga musik juga memukau.

2. Lewat Djam Malam (1954) punya cerita yang begitu menyentuh

Jangan remehkan karya jadul, coba tonton film Lewat Djam Malam yang Usmar hasilkan di tahun 1954. Konflik yang dihadapi Iskandar sang mantan tentara dalam menghadapi keboborkan masyarakat sangat menarik dan menggugah perasaan.

Saking apiknya, film ini memboyong piala Festival Film Indonesia 1955 untuk kategori Film Terbaik dan Aktor Terbaik. Film ini sudah direstorasi dan bisa kamu tonton dengan kualitas oke di masa kini.

3. Anak Perawan di Sarang Penyamun (1962) sebuah film legendaris

Millennials Harus Nonton 7 Karya Usmar Ismail Sang Bapak PerfilmanBerbagai Sumber

Diangkat dari novel legendaris karya Sutan Takdir Alisjahbana, Anak Perawan di Sarang Penyamun juga berhasil jadi salah satu film paling menarik dari Usmar Ismail.

Film klasik ini berkisah tentang perjalanan insaf Medasing, seorang rampok garang yang menyandera Sayu seorang gadis yang teguh imannya dan baik budinya. Sampai sekarang pun kamu masih sering mendengar ungkapan "perawan di sarang penyamun" kan?

4. Darah dan Doa (1950) film pertama yang dibuat setelah kita merdeka

Kalau film yang satu ini juga peran penting dalam sejarah perfilman Indonesia. Darah dan Doa adalah film asli tanah air pertama yang dibuat setelah Indonesia merdeka!

Dalam bahasa Inggris, judulnya diganti sebagai Long March karena memang mengambil latar belakang perjalanan panjang Prajurit Siliwangi dari Yogyakarta kembali ke Jawa Barat setelah ibu kota sementara itu jatuh ke tangan Kerajaan Belanda.

Baca juga: 9 Film & Drama Populer yang Tunjukkan Kerennya Stephen Hawking

Meski begitu fokus utama dari film klasik ini adalah drama kehidupan Kapten Sudarto yang hanya manusia biasa di balik gelarnya sebagai pahlawan perang.

5. Enam Djam di Jogja (1951)

Masih berhubungan dengan Jogja, film satu ini menceritakan soal perjuangan pasukan Republik Indonesia untuk menduduki Jogjakarta yang dijajah oleh Belanda. Walau film ini merupakan penceritaan fiksi, namun dibuat berdasarkan sebanyak mungkin fakta yang bisa didapatkan pada masa itu.

Kebayang gak sih, bikin film di masa sekarang saja susah dan mahal bukan main, apalagi di masa itu. Film ini mendulang kesuksesan besar dan kerap diputar di TVRI hingga tahun 1980-an.

6. Tamu Agung (1955) komedi satir yang menggelitik dan mendidik

Tak hanya kisah-kisah dengan nuansa zaman perjuangan, Usmar Ismail juga piawai membuat film komedi satir. Komedi cerdas yang beda kelas dengan komedi receh saat ini.

Tamu agung adalah sebuah cerita seru soal seorang warga desa yang dikirim ke kota untuk menjemput tamu kehormatan. Namun, ia malah bertemu seorang salesman yang mengaku sebagai sang tamu. Kejadian kocak namun menggugah pikiran pun berulir dari situ.

7. Ananda (1970) film terakhir yang dibuat oleh sang Bapak Perfilman

Ananda adalah film terakhir yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Kali ini filmnya sudah berwarna dan dibintangi oleh sejumlah aktor yang masih sempat kamu kenal seperti Mieke Wijaya dan Lenny Marlina.

Ananda mengisahkan soal lika-liku kehidupan seorang gadis bernama Irma alias Ananda yang penuh tragedi tapi juga pelajaran bagi penontonnya.

Itulah tadi 7 karya Usmar Ismail sang Bapak Perfilman Indonesia yang para millennials keren harus tonton. Sebagai generasi muda yang melek budaya, kita gak boleh melupakan sejarah begitu saja guys. Apalagi karya-karya beliau gak kalah sama film masa kini lho!

Baca juga: Berapa sih Harga Piala Oscars Sebenarnya?

Topik:

Berita Terkini Lainnya