11 Momen di Sesame Street Ini Sangat "Menampar" Soal Keberagaman dan Toleransi

Ini yang kita butuhkan saat ini

Kamu yang hidup di tahun 90an dan sebelum itu besar kemungkinan mengenal Sesame Street, para boneka "wayang" a la barat yang menghibur kita dengan berbagai perbincangan lucu dan lagu mereka. Di balik bercandaan dan nyanyian lucu mereka, ternyata mereka sempat menyampaikan pesan yang benar-benar mendidik soal keberagaman dan toleransi. Bahkan sampai menjelaskan konsep-konsep kompleks yang biasanya susah dimengerti anak kecil tapi bisa dikemas dengan sangat baik. Apa saja? Berikut adalah 11 momen mendidik yang berharga tersebut!

1. Mereka ternyata punya cara untuk merespon dengan cerdas orang yang rasis!

Pada salah satu episode, Gina diceritakan berteman dengan seorang pemuda berkulit hitam. Kemudian ia terlihat ditelpon seseorang dan akhirnya marah. Gina akhirnya menjelaskan ke pada salah satu boneka bahwa terkadang ada orang yang gak suka melihat kerukunan dan masih melihat perbedaan ras, itu gak boleh menghentikan kita dalam berteman serta berbuat baik.

2. Mereka juga pernah mendidik soal pandangan ibu menyusui di tempat umum.

Pada tahun 70-an, Buffy Sainte-Marie terlihat menyusui anaknya dan menjelaskan apa yang ia lakukan kepada Big Bird. Ia mengatakan bahwa memang gak semua ibu melakukan di tempat umum, tapi ada saatnya itu dibutuhkan.

3. Mereka pernah memperkenalkan karakter boneka yang positif mengidap HIV.

Pada Sesame Street versi Afrika Selatan, Sesame Street mengenalkan boneka yang bernama Kami, yang ternyata positif mengidap HIV. Ia tampil bersama dengan Presiden Bill Clinton sambil mengedukasi masyarakat bahwa kita perlu memerangi penyakitnya, bukan orangnya.

4. Mereka menawarkan sebuah persembahan kepada para pemadam kebakaran yang berjuang dalam kejadian 9/11.

Setelah serangan teroris pada tanggal 11 September 2001 yang meruntuhkan WTC, Sesame Street menayangkan perjuangan para pemadam kebakaran di insiden itu. Elmo yang ceritanya trauma karena kejadian itu menjadi terlupakan dari ketakutannya karena mengetahui apa saja yang dilakukan para pemadam kebakaran itu untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang.

5. Mereka mendidik masyarakat dengan mengenalkan seorang bocah yang terkena down syndrome.

Saat ini para orangtua masih berusaha keras untuk memperjuangkan agar anaknya yang terkena down syndrome dapat tampil di muka umum. Sesame Street sudah melakukannya dengan baik bertahun-tahun lalu dan membuktikan bahwa mereka yang memiliki down syndrome pun bisa berkegiatan secara normal. saat itu mereka menampilan Jason Kingsley, seorang bocah dengan down syndrome berusia 15 bulan yang mendapat restu dari ibunya, Emily Kingsley.

Baca Juga: Geli dan Sedih, Milkshake Ini Dibuat dari Katak yang Terancam Punah!

6. Mereka sempat memiliki episode di mana seorang anak menjelaskan tiap bagian dari kursi rodanya.

Kingsley menginspirasi banyak anak lain dengan disabilitas untuk berkarya dan tampil. Pada tahun 90-an, Sesame Street menampilkan Tarah Schaeffer, seorang anak perempuan dengan kelainan osteogenesis imperfecta yang harus menggunakan kursi roda. Ia menyanyikan nada "The Wheels on The Bus" dan mengganti liriknya dengan bagian-bagian dari kursi rodanya.

7. Mereka sempat menyertakan "seorang" boneka yang ayahnya baru saja dipenjara dan bagaimana cara menghiburnya.

Dalam episode “Little Children, Big Challenges: Incarceration”, seorang boneka bernama Alex sedih karena ayahnya baru saja dipenjara. Temannya yang bernama Sofia mengatakan bahwa ayahnya juga dipenjara saat ia kecil. Sofia kemudian menjelaskan konsep dipenjara sambil menghibur Alex.

8. Ketika mereka memperkenalkan konsep kematian.

Aktor Will Lee memainkan peran sebagai Tuan Hooper dalam "Sesame Street" di awal-awal episode. Sayangnya ia meninggal pada tahun 1982. Beberapa saat kemudian ada episode khusus di mana Big Bird menunggu kedatangan Tuan Hooper kembali, tapi teman-teman Tuan Hooper membantu menjelaskan padanya bahwa Tuan Hooper telah meninggal serta apa itu konsep meninggal dan memorinya lah yang akan selalu ada dalam kenangan kita.

9. Saat mereka memperkenalkan boneka dari Afghanistan yang memperjuangkan hak-hak wanita.

Pada tahun 2016, "Sesame Street" memperkenalkan boneka dari Afghanistan yang pertama untuk memperjuangkan hak-hak wanita yang dipandang rendah dan dikekang di berbagai negara. Mereka menjelaskan kesetaraan ini kepada baik perempuan maupun laki-laki agar gak ada yang saling merendahkan satu sama lain.

10. Ketika mereka menekankan bahwa harus bangga dengan apa adanya kita seperti rambut dan wajah yang alami.

Pada tahun 2010, "Sesame Street" mengangkat kebanggaan terhadap rambut kita yang alami dengan menyanyikan lagu "I Love My Hair". Episode tersebut menekankan bahwa kita harus bangga dengan apa adanya fisik yang kita miliki terutama karena memang kita gak bisa memilih terlahir seperti apa.

11. Mereka juga mendiskusikan konsep adopsi.

Pada tahun 80-an, tayangan ini mendidik anak kecil untuk mengenal seperti apa konsep adopsi. Saat itu karakter manusia: Susan dan Gordon Robinson menjelaskan kepada para boneka bahwa mereka akan mengadopsi anak bernama Miles. Kemudian mereka menjelaskan seperti apa adopsi itu.

Kalau kamu kangen dengan tayangan Sesame Street atau penasaran karena belum pernah melihatnya, kamu bisa mencarinya di youtube. Pesan-pesan mendidik seperti inilah yang dibutuhkan dalam tayangan saat ini. Setidaknya baik anak kecil hingga dewasa, semuanya harus terdidik dengan baik mengenai keberagaman dan toleransi. Karena itulah kunci dari keutuhan dan persatuan.

Baca Juga: Pernah Kesal dengan Bau Sepatu yang Tengik? Ada Lombanya Lho!

Topik:

Berita Terkini Lainnya